EVALUASI PENGGUNAAN ANTIDIABETIKA PADA PASIEN ULKUS DIABETIKA


ABSTRAK: Ulkus dan gangren diabetes merupakan kasus Diabetes Mellitus (DM) yang paling sering dirawat di rumah sakit. Beberapa penelitian di Indonesia menunjukkan 17-23% angka kematian diakibatkan ulkus atau gangren dan 15-30% karena amputasi. Kontrol glukosa darah merupakan faktor integral yang mempengaruhi keberhasilan pengelolaan ulkus diabetika. Kontrol glukosa darah dapat dilakukan dengan penatalaksanaan terapi farmakologik, baik dalam bentuk terapi antidiabetika oral, insulin, atau kombinasi keduanya.
Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif melalui penelusuran data secara retrospektif terhadap rekam medik pasien Diabetes Mellitus Type 2 (DMT2) dengan diagnosa ulkus diabetika di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta periode Januari 2010-Desember 2011. Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis evaluatif chisquare terhadap hubungan antara jenis terapi dengan kadar glukosa darah, dan hubungan antara kadar glukosa darah dengan outcome klinik ulkus diabetika pasien DMT2.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola penggunaan antidiabetika pada pasien DMT2 di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta menggunakan insulin (46,7%), obat hipoglikemik oral (OHO) 18,1%, terapi kombinasi OHO-OHO (20,5%), terapi kombinasi insulinOHO (13,9%), dan terapi kombinasi insulin-insulin (0,8%). Jenis insulin yang terbanyak digunakan yaitu insulin rapid acting (67,9%), golongan OHO yang terbanyak digunakan yaitu biguanid (68,2%), sedangkan untuk terapi kombinasi antara OHO-OHO yang terbanyak digunakan yaitu biguanid-sulfonilurea (94%), jenis terapi kombinasi insulin-OHO yang terbanyak digunakan insulin-biguanid, dan untuk terapi kombinasi insulin-insulin yang terbanyak digunakan adalah long acting-rapid acting insulin (100%). Hasil analisis chisquare menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan (p = 0,016) antara jenis terapi dengan kadar glukosa darah, sedangkan kontrol kadar glukosa darah meningkatkan outcome klinik ulkus diabetika secara signifikan (p = 0,00).
Kata kunci: ulkus diabetika, antidiabetika, kadar glukosa darah, outcome klinik
Penulis: Recta Olivia Umboro, Djoko Wahyono, I Dewa Putu Pramantara S.
Kode Jurnal: jpfarmasidd120364

Artikel Terkait :