Analisis Spasial Kejadian Filariasis di Kabupaten Demak Jawa Tengah
Abstract: Filariasis merupakan
salah satu penyakit tular vektor yang kurang mendapatkan perhatian, termasuk
kelompok Neglected Tropical Diseases (NTDs). Kabupaten Demak merupakan salah
satu wilayah di Propinsi Jawa Tengah
yang merupakan daerah endemis filarisis (mf rate>1%). Kejadian
filarisis di daerah ini diduga berkaitan dengan kondisi lingkungan fisik dan
biologis (nyamuk) yang mempunyai peran penting dalam penyebaran penyakit
filarisis. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan adanya penderita baru, mengidentifikasi kondisi lingkungan fisik dan
biologi yang berkaitan dengan sebaran filarisis di Kabupaten Demak.
Matede: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan
rancangan cross-sectional. Sebanyak 30 kasus filariasis dijadikan indek kasus
yang selanjutnya dipilih secara purposif sebanyak 140 yang tinggal di sekitar 30
kasus tersebut untuk dilakukan pengamblan darah jari. Observasi lingkungan
dilakukan untuk mengidentifikasi kondisi lingkungan (breeding places dan
resting places) dari yang diduga sebagai nyamuk vektor filariasis. Penangkapan
nyamuk dilakukan di sekitar rumah penderita filariasis. Pengukuran koordinat
kasus filariais dilakukan dengan pesawat Geographic Positioning System (GPS).
Pemeriksaan darah jadi jari dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah
(LABKESDA) Propinsi Jawa Tengah. Sedang bedah nyamuk dilakukan di Balai
Penelitian Vektor Penyakit Banjarnegara. Analisis data dlakukan secara
deskriptif, analisis spasial dilakukan dengan software ArcGis 9.3.
Hasil: Penelitian ini tidak menemukan penderita baru filarisis (mf
rate=0%). Sebanyak 129 ekor nyamuk telah dilakukan pembedahan dengan hasil
semuanya negatip cacing filaria. Hasil identifikasi nyamuk menemukan spesies
nyamuk Culex quinquefasciatus merupakan nyamuk yang dominan (72,86%) di lokasi
penelitian.Terdapat breeding places (40%) berupa genangan air terbuka (SPAL)
dan resting places (83,3%) berupa semak-semak di sekitar rumah penderita.
Analisis spasial menunjukkan bahwa kasus filariasi hampir menyebar di seluruh
wilayah Kaputaen Demak. Daerah cekungan aliran air nampaknya merupakan kondisi
dimana kasus filariasis banyak terjadi.
Simpulan: Kasus filariasis hampir menyebar di seluruh wilayah Kabupaten
Demak dengan konsentrasi lebih banyak pada daerah cekungan aliran air
Semarang-Demak.
Keywords: Kasus filariasis;
sebaran spasial; Demak
Penulis: Nurjazuli, Hanan
Lanang Dangiran, Asti Awiyatul Bari'ah
Kode Jurnal: jpkesmasdd180111