Pengaruh Terapi Psikoedukasi Keluarga terhadap Self Efficacy Keluarga dan Sosial Okupasi Klien Schizophrenia


Abstract: Klien schizophrenia mengalami penurunan kemandirian dalam perawatan diri, fungsi sosial, sehingga membutuhkan bantuan keluarga. Self efficacy dapat memengaruhi keyakinan keluarga ketika merawat klien schizophrenia. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi psikoedukasi keluarga terhadap self efficacy keluarga dan sosial okupasi klien schizophrenia di Kecamatan Kersamanah Garut. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan pre-post test with control group. Populasi yaitu keluarga yang merawat (caregiver) klien schizophrenia di Desa Nanjungjaya, Sukamaju, Mekaraya, Sukamerang dan Girijaya. Jumlah sampel 32 responden dibagi menjadi kelompok kontrol (16) dan intervensi (16), Teknik pengambilan sampel menggunakan quota sample. Pada kelompok intervensi dilakukan terapi psikoedukasi keluarga, kemudian sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pengukuran self efficacy keluarga dan sosial okupasi klien schizophrenia. Kelompok kontrol tidak diintervensi, hanya mendapat pendidikan kesehatan dengan metode ceramah tentang perawatan klien schizophrenia. Penelitian menggunakan Perceived Collective Family Efficacy Quisioner dan Social Occupational Functioning Assessment Scale. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perubahan bermakna self efficacy keluarga dengan sosial okupasi klien schizophrenia setelah diberikan terapi psikoedukasi p<0,05) dan terdapat perbedaan perubahan bermakna pada kelompok kontrol dan intervensi (p<0,05). Peneliti merekomendasikan penggunaan terapi psikoedukasi keluarga sebagai terapi modalitas pada keluarga yang merawat klien schizophrenia.
Kata kunci: Keluarga, okupasi, psikoedukasi, self efficacy, schizophrenia
Penulis: Rina Kartikasari, Iyus Yusep, Aat Sriati
Kode Jurnal: jpkeperawatandd170201

Artikel Terkait :