HUBUNGAN STATUS BEKERJA DENGAN TINGKAT DEPRESI PADA LANJUT USIA DI JEMAAT GMIM KYRIOS KAWILEY KECAMATAN KAUDITAN MINAHASA UTARA
Abstrak: Status bekerja
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya depresi. Berdasarkan World Health
Organization (WHO) 2009, prevalensi keseluruhan kejadian depresi pada lansia
secara umum bervariasi antara 10-20% hal ini juga tergantung pada situasi
budaya di masing-masing daerah di dunia. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengidentifikasi Hubungan Status Bekerja dengan Tingkat Depresi pada Lanjut
Usia di Jemaat GMIM Kyrios Kawiley Kecamatan Kauditan Minahasa Utara. Desain
Penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Sampel berjumlah 56 lansia,
pada tanggal 05 Desember 2016 di Jemaat GMIM Kyrios Kawiley Kauditan yang
diambil secara purposive sampling. Analisa univariat menggunakan uji proporsi
dan analisa bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil Penelitian menunjukkan
lansia yang bekerja sebesar 53,6% dan yang tidak bekerja sebesar 46,4%.
Sedangkan lansia yang depresi sedang 66,1% dan yang depresi ringan 33,9%. Dari
hasil uji Chi-square didapat bahwa nilai p < 0,05 menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara status bekerja dengan tingkat depresi pada
lansia di Jemaat GMIM Kyrios Kawiley. Kesimpulan yaitu ada hubungan antara
status pekerjaan dengan tingkat depresi responden di Jemaat GMIM Kyrios Kawiley
Kecamatan Kauditan Minahasa Utara. Saran Penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi ilmu Keperawatan dan dapat digunakan untuk masukan dalam rangka
meningkatkan informasi ilmiah tentang depresi pada lansia. Khususnya dapat
diterapkan pada mata kuliah gerontik.
Kata kunci: status bekerja,
lansia, depresi
Penulis: Melisa Linda Manoppo,
Herlina Wungouw, Vandri D Kallo
Kode Jurnal: jpkeperawatandd170389