ANALISIS PENYALAHGUNAAN NAPZA DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL
Abstrak: Masalah penggunaan
Napza merupakan salah satu kontributor utama terhadap beban penyakit global
yang berupa disabilitas dan mortalitas. Berbagai alasan yang menyebabkan
seseorang melakukan penyalahgunaan Napza diantaranya sosial ekonomi, stresor ,
efek obat; relaks, peningkatan aktifitas, dan penghilangan mod depresi.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain fenomenologi untuk
mengeksplorasi persepsi penyalahguna Napza berdasarkan pendekatan Health Belief
Model. Populasi dalam penelitian ini adalah residen dari tempat rehabilitasi
ketergantungan obat yang ada di Kota Banda. Sampel terdiri atas 21 partisipan
yang direkrut dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan
dengan tehnik Fokus Group Discussion (FGD), mengeksplorasi persepsi
penyalahguna Napza yang terdiri dari persepsi resiko, persepsi keparahan,
persepsi manfaat, persepsi hambatan, tindakan, dan keyakinan diri. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa persepsi resiko; resiko penyalahgunaan Napza
berdampak pada fisik, psikis, sosial, spiritual dan prilaku kriminal. Persepsi keparahan;
tingkat keparahan yang paling dominan mengalami halusinasi, perilaku paranoid,
depresi, dan emosi tidak stabil. Persepsi manfaat program rehab; mendapatkan
informasi, motivasi, kegiatan positif, komitmen berhenti menggunakan Napza.
Persepsi hambatan; hambatan untuk berhenti dipengaruhi oleh lingkungan terutama
teman. Tindakan; mengikuti program rehab dan didukung oleh keluarga. Keyakinan
diri ; tidak semua partisipan menunjukkan keyakinan diri yang kuat untuk
berhenti menggunakan Napza.
Kata Kunci:
Penyalahgunaan Napza, Rehabilitasi,
Health Belief Model
Penulis: Nurjanisah, Teuku
Tahlil, Kartini Hasballah
Kode Jurnal: jpkeperawatandd170293