Prevalens dan Sebaran Faktor Risiko Mikosis Sistemik pada Neonatus dengan Sepsis Awitan Lambat di RS Dr. Cipto Mangunkusumo
Abstak: Infeksi jamur sistemik
merupakan salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas pada neonatus dengan
gejala klinis yang mirip dengan sepsis. Mengetahui prevalens, pola jamur,
faktor risiko,profil klinis, terapi, dan luaran klinis diharapkan dapat
mengurangi morbiditas dan mortalitas infeksi jamur pada neonatus.
Tujuan. Mengetahui prevalens dan faktor risiko mikosis sistemik pada
neonatus dengan sepsis awitan lambat.
Metode. Studi potong lintang retrospektif dengan penelusuran rekam medis
Departemen Ilmu Kesehatan Anak sejak bulan Januari 2005- Desember 2008.
Hasil. Seratus empat puluh satu neonatus mengalami sepsis awitan lambat,
10 subjek tidak memenuhi kriteria inklusi sehingga terdapat 131 subjek yang
dapat dianalisis. Lima puluh lima (42%) subjek terbuktimengalami infeksi mikosis
sistemik. Manifestasi klinis yang mencolok adalah infeksi pada sistem respirasi
dan gastrointestinal. Faktor risiko infeksi jamur yang ditemukan pada studi ini
adalah pemasangan kateter intravena, nutrisi parenteral, dan masa rawat lama.
Profil laboratorium yang jelas adalah trombositopeni, CRP> 10, dan rasio IT
>0,2. Setelah dilakukan analisis multivariat dan regresi logistik maka
faktor risiko yang bermakna adalah muntah, tidak diare, dan masa rawat lama.
Kesimpulan.Prevalens infeksi jamur sistemik pada sepsis awitan lambat 42%
dengan penyebab Candida sp. Faktor risiko yang bermakna adalah muntah, tidak
diare, dan masa rawat lama.
Kata Kunci: candida; sepsis; neonates
Penulis: Didik Wijayanto,
Idham Amir, Retno Wahyuningsih, Endang Windiastuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd090187