Model Skoring Untuk Memprediksi Anemia Defisiensi Besi pada Bayi 0-6 Bulan
Abstrak: Anemia defisiensi
besi (ADB) merupakan salah satu masalah kesehatan gizi di Indonesia. Data SKRT
tahun 2001 menunjukkan prevalensi ADB pada bayi 0-6 bulan 61,3%. Belum dijumpai
pemeriksaan laboratorium sederhana yang dapat memprediksi seorang bayi berusia
0-6 bulan menderita ADB.
Tujuan. Mencari model skoring untuk memprediksi ADB pada bayi 0-6 bulan.
Metode. Desain penelitian adalah studi kohort prospektif dengan
pembanding eksternal. Ada 211 bayi yang ikut penelitian, terdiri dari 143 bayi
yang lahir dari ibu tanpa anemia dan 68 bayi yang lahir dari ibu dengan anemia.
Pemeriksaan darah tepi lengkap, gambaran darah tepi, feritin, sTfR dilakukan
saat bayi berusia 0 bulan, 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 12 bulan. Diagnosis ADB
berdasarkan 1) kadar Hb <14g/dL untuk usia 0-3 hari, <11g/dL untuk usia 1
bulan, <10g/dL untuk usia 2-6 bulan, 2) gambaran darah tepi mikrositik dan
atau hipokrom, 3) kadar Hb meningkat setelah diberi terapi besi, 4) RDW
>14%, 5) Indeks Mentzer >13; 6) Indeks RDW >220.
Hasil. Faktor risiko terjadi ADB pada bayi berusia 0-6 bulan adalah diet
ibu dan jenis kelamin bayi. Berdasarkan faktor risiko dibuat model skoring dan
klasifikasi risiko untuk memprediksi seorang bayi berusia 0-6 bulan akan
menderita ADB atau tidak.
Kesimpulan. Model skoring untuk memprediksi ADB pada bayi berusia 0-6
bulan dapat digunakan untuk deteksi dini ADB.
Kata Kunci: model skoring;
anemia defisiensi besi; bayi
Penulis: Harapan Parlindungan
Ringoringo, Iskandar Wahidiyat, Bambang Sutrisna, Rahayuningsih Setiabudy,
Rulina Suradi, Rianto Setiabudy, Saptawati Bardososono
Kode Jurnal: jpkedokterandd090251