HUBUNGAN FREKUENSI MENYUSUI DENGAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU NIFAS
Abstract: Kasus kematian ibu
nifas akibat perdarahan dan kasus perdarahan post partum primer maupun sekunder
salah satunya disebabkan oleh subinvolusi uterus. Data di wilayah kerja Pos
Kesehatan Kelurahan Rajabasa Bandar Lampung dari 20 ibu nifas yang melakukan
kunjungan ulang periode Maret 2013, terdapat 13 ibu nifas dengan frekuensi
menyusui bayinya ≥ 8 kali dan 7 ibu nifas dengan frekuensi menyusui < 8 kali
seluruhnya mengalami keterlambatan involusi uterus. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui hubungan frekuensi menyusui terhadap involusi uterus
pada ibu nifas di Wilayah Kerja Pos Kesehatan Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan
Rajabasa Bandar Lampung. Jenis penelitian adalah penelitian analitik dengan pendekatan cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas pada hari pertama,
hari ke tiga dan hari ke tujuh post partum berjumlah 138 orang dan jumlah
sampel sebanyak 100 ibu nifas. Pengumpulan data menggunakan checklist. Analisis
data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil
uji statistik diperoleh dari 32 responden yang frekuensi menyusuinya < 8 kali
terdapat sebanyak 18 responden (56,3%) mengalami involusi uterus tidak sesuai,
sedangkan dari 68 responden yang frekuensi menyusuinya ≥ 8 kali terdapat 10
responden (14,7%) mengalami involusi uetrus tidak sesuai dengan value = 0,000 yang berarti nilai value < 0,05, maka dapat disimpulkan ada
hubungan antara frekuensi menyusui terhadap involusi uterus pada ibu nifas.
Peneliti menyarankan untuk memberikan pelayanan yang tepat khususnya bagi
tenaga medis kebidanan untuk mencegah bahaya komplikasi dari subinvolusi
uterus.
Keywords: Frekuensi Menyusui,
Involusi Uterus
Penulis: Nelly Indrasari
Kode Jurnal: jpkeperawatandd150656
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj4FQv1aMKKBVC4_mesGV_ZBAKWTejNaV2HxifdICn1Si6-Cbih_Nn3RHQNCq1oxvhyRv2U9yPX6t4k-PCOSIkqYXB__v7DbFjwnVn73zgsW72l7sqKX5dvQ2XVxnqcLrw2CvPzs63oA/s320/E+JURNAL.gif)