EFEKTIVITAS SALIN HIPERTONIK TERHADAP WAKTU TRANSPOR MUKOSILIAR DAN SKOR GEJALA HIDUNG PENDERITA RINITIS ALERGI
ABSTRACT: Rinitis alergi (RA)
adalah suatu penyakit inflamasi mukosa hidung yang diperantara oleh
imunoglobulin E (IgE), setelah mukosa hidung terpapar alergen. Tujuan:
Mengidentifikasi efektivitas cuci hidung salin hipertonik terhadap waktu
transpor mukosiliar dan skor gejala hidung total (SGHT) pada penderita RA.
Metode: Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli hingga Desember 2016 di Poli
Telinga Hidung Tenggorok – Bedah Kepala Leher Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya.
Uji klinis acak terkontrol pada 2 kelompok dengan desain control group in
clinical trial. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Uji
korelasi yang digunakan adalah uji t berpasangan dan uji Wilcoxon. Hasil:
Didapatkan sampel 42 penderita, yaitu 21 penderita pada kelompok loratadin,
serta 21 penderita pada kelompok loratadin dan cuci hidung salin hipertonik.
Didapatkan rerata penurunan transpor mukosiliar kelompok loratadin dan cuci
hidung salin hipertonik lebih bermakna daripada kelompok loratadin (p=0,001).
Penurunan transpor mukosiliar kelompok loratadin didapatkan rerata -2,30
(SD=2,77), kelompok loratadin dan cuci hidung salin hipertonik didapatkan
rerata -6,27 (SD=3,91). Penurunan SGHT kelompok loratadin didapatkan rerata
-2,48 (SD=1,72), sedangkan kelompok loratadin dan cuci hidung salin hipertonik
didapatkan rerata -4,3 (SD=1,20). Kesimpulan: Penambahan cuci hidung salin
hipertonik pada terapi loratadin lebih efektif dibandingkan terapi tunggal
loratadin dalam menurunkan transpor mukosiliar dan SGHT pada penderita RA.
Kata kunci: Loratadin, cuci
hidung salin hipertonik, transpor mukosiliar, skor gejala hidung total, rinitis
alergi
Penulis: Woro Safitri, Dwi
Reno Pawarti, Titiek Hidayati Ahadiah
Kode Jurnal: jpkedokterandd170595