DISFUNGSI EREKSI PADA PENDERITA BENIGN PROSTATE HYPERPLASIA (BPH) DI RUMAH SAKIT KOTA BANDAR LAMPUNG


Abstract: Pembesaran prostat dianggap sebagai bagian proses dari pertambahan usia (proses aging). Banyak penyebab yang mempengaruhinya sehingga terjadi kemunduran dari fungsi prostat. Permasalahan dari penyakit ini terjadinya disfungsi ereksi bagi si penderita. Meningkatnya prevalensi BPH meningkat pula prevalensi disfungsi ereksi. Tujuan penelitian ini diketahui hubungan Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi Di Poli Bedah RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2016. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, pemilihan sampel dengan teknik consecutive Sampling, dengan mengambil minimal 59 responden. Instrumen penelitian menggunakan studi dokumentasi dan angket kuesioner. Hasil univariat menunjukkan jumlah terbanyak berusia 61-70 tahun sebanyak 23 orang (38,3%),  terdiagnosis BPH sebanyak 35 orang (58,3%) dan yang tidak terdiagnosis BPH sebanyak 25 orang (41,7%), mengalami disfungsi ereksi sebanyak 21 orang (35%)  dan yang tidak disfungsi ereksi sebanyak 39 orang (65%).  Analisa data dengan menggunakan uji statistik Chi Square, didapatkan hasil adanya hubungan antara Benign Prostate Hyperplasia (BPH) dengan disfungsi ereksi di Poli Bedah RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung tahun 2016, dengan p-value= 0,004. Saran penelitian yaitu agar hasil penelitian ini menjadi masukan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan khususnya pada saat pengkajian agar lebih dalam mengkaji status seksual pasien dengan BPH di RSUD dr. A. Dadi Tjokrodipo Kota Bandar Lampung.
Keywords: BPH, Disfungsi Ereksi
Penulis: Heru Haryanto, Tori Rihiantoro
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160424

Artikel Terkait :