BEDAH SINONASAL ENDOSKOPIK ANGIOFIBROMA NASOFARING BELIA: LAPORAN SERI KASUS BERBASIS BUKTI (EVIDENCE BASED)
Abstrak: Angiofibroma
nasofaring belia (ANB) merupakan tumor jinak secara histologis,namun bersifat
ganas secara lokal yang terjadi terutama pada anak laki-laki usia remaja. Tumor
jenis inibersifat sangat agresif dan sering dihubungkan dengan tingginya angka morbiditas
dan mortalitas karenakecenderungan tumor yang mudah berdarah. Tujuan:
Mempresentasikan 3 kasus dengan diagnosis klinisANB yang dilakukan ekstirpasi
secara bedah sinonasal endoskopik. Telaah literatur terstruktur dilakukanuntuk
menganalisis keputusan dan aplikasi pemilihan teknik bedah ini. Kasus: Tiga
kasus ANB yangtelah dilakukan ekstirpasi dengan bedah endoskopik dianalisis
berdasarkan variasi gejala klinis, gambaranhistopatologi dan gambaran
radiologiknya yang berguna untuk perencanaan pembedahan sinonasalendoskopik.
Penatalaksanaan: Tatalaksana utama ANB adalah dengan pembedahan, namun pada
kasuskasustertentudapat dipilih modalitas radioterapi, terapihormon dan
pembedahan dengan pisau
gamma.KemajuanteknologimemudahkanparaahlibedahTHTuntukmenggunakanpendekatanendoskopisebagaialternatif
pendekatan bedah pada pasien ANB.Kesimpulan:Bedah sinonasal
endoskopikANBdapatdilakukanuntuktumorberukuranT1danT2berdasarkanklasifikasiFisch.Faktorlainyangharusdiperhatikanuntukkeberhasilantindakanadalahpemahamananatomiendoskopikhidungdansinusparanasal
untuk penetapanakses secara sentripetalmenujuperlekatanutamaANBpada
foramensfenopalatinadanlempeng pterigoid, serta kerjasama antaraahli Rinologi
dengan ahli Bedah KepalaLeherOnkologi dalam teknik bedah sinonasal endoskopik 4
tangan (four-handtechnique).
Kata kunci: angiofibroma,
bedah endoskopik, arteri sfenopalatina, lempeng pterigoid os sphenoid
Penulis: Retno Sulistyo
Wardani, Ika Dewi Mayangsari, Lisnawati L, Jacub Pandelaki, Kharisma
Prameswari, Endang Mangunkusumo
Kode Jurnal: jpkedokterandd120383