ANALISIS PERESEPAN OBAT ANTIDIABETIK ORAL PADA RESEP BPJS DI APOTEK HUSADA FARMA KABUPATEN KUDUS FEBUARI 2016
Abstract: Penatalaksanaan
diabetes mempunyai tujuan akhir untuk menurunkan morbiditas dan mortalitas,
yang secara spesifik ditujukan untuk mencapai 2 target utama, yaitu menjaga
agar kadar glukosa plasma berada dalam kisaran normal dan mencegah atau
meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui distribusi penggunaan obat antidiabetik oral tunggal dan kombinasi
pada resep BPJS di apotek Husada Farma Kudus pada periode Februari 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian dengan rancangan deskriptif dan data
diambil secara retrospektif dari 185 lembar resep yang memenuhi kriteria
inklusi. Data disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang dianalisa dengan
microsoft office. Hasil penelitian diperoleh bahwa lembar resep pasien wanita
lebih banyak dibandingkan dengan lembar resep laki-laki. Rata-rata usia pasien
penderita DM adalah diatas 40 tahun sejumlah 97%. Metformin adalah obat
antidiabetik oral yang paling banyak diresepkan sejumlah 76% atau 141 lembar
resep. Peresepan obat antidiabetik oral lebih banyak dalam bentuk kombinasi
dibandingkan dengan peresepan tunggal. Terdapat 147 lembar resep atau 70,5%
dari total resep adalah bentuk kombinasi . Kombinasi terbanyak adalah kombinasi
antara obat Antidiabetik oral dari golongan Biguanid (Metformin) dengan
Antidiabetik oral golongan Sulfonilurea (Glicab, Glucodex, Glimepirid, Glicazid,
Glugepatic, Diamicron) yaitu sejumlah 68
lembar resep.
Kata Kunci: Resep BPJS, Resep
tunggal dan kombinasi, antidiabetik oral
Penulis: Dian Arsanti Palupi,
Nufika Musyafaah
Kode Jurnal: jpkeperawatandd160295
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGj4FQv1aMKKBVC4_mesGV_ZBAKWTejNaV2HxifdICn1Si6-Cbih_Nn3RHQNCq1oxvhyRv2U9yPX6t4k-PCOSIkqYXB__v7DbFjwnVn73zgsW72l7sqKX5dvQ2XVxnqcLrw2CvPzs63oA/s320/E+JURNAL.gif)