TRANSPLANTASI SEL PUNCA DARAH TALI PUSAT SEBAGAI PENGOBATAN PENYAKIT AKIBAT KELAINAN DARAH
ABSTRACT: Sel punca (stem
cell) memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel
berbeda di dalam tubuh selama proses pertumbuhan. Stem cell memiliki dua sifat
kardinal yaitu mampu memperbarui diri sendiri (self regeneration) dengan
menghasilkan salinan yang sempurna dari diri mereka saat proses pembelahan dan
berdiferensiasi menjadi jenis sel khusus yang memiliki fungsi spesifik pada
tubuh. Dalam mengobati penyakit ganas seperti kanker, imunodefisiensi, atau
penyakit herediter akibat kelainan genetic dilakukan transplantasi.
Transplantasi merupakan suatu metode penanaman sel punca yang berasal dari
orang lain. Transplantasi sel punca yang telah umum dilakukan adalah
transplantasi sumsum tulang. Namun, berbagai faktor menyebabkan transplantasi
ini sulit dilakukan, seperti sulitnya mencari donor yang tepat dan sesuai,
prosedur yang sulit dan menyakitkan, biaya yang tidak murah. Oleh karena itu,
ilmuwan mencari alternatif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti
transplantasi sumsum tulang. Pada tahun 1988 telah berhasil dilakukan
transplantasi sel punca dari darah tali pusat. Transplantasi pertama ini
dilakukan pada pasien anemia Fanconi dan memberikan hasil yang baik, tidak ada
efek samping yang muncul setelah transplantasi. Saat ini sel punca pada darah
tali pusat telah digunakan sebagai pengobatan berbagai penyakin ganas maupun
tidak. Darah tali pusat saat ini dapat dikumpulkan dan disimpan di bank darah
tali pusat untuk digunakan baik untuk diri pendonor (autologous) maupun untuk orang
lain.
Kata kunci: darah tali pusat,
sel punca, sumsum tulang, transplantasi
Penulis: Nurul Hasanah,
Anggraini Janar Wulan, Arif Yudho Prabowo
Kode Jurnal: jpkedokterandd170436
