Studi Retrospektif: Diagnosis dan Penatalaksanaan Kandidiasis Vulvovaginalis

ABSTRAK: Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) merupakan infeksi mukosa vagina dan atau vulva akibat jamur spesies kandida. Sebanyak 70-75% wanita setidaknya sekali selama masa hidupnya pernah terinfeksi KVV, paling sering terjadi pada wanita usia subur. Tujuan: Mengevaluasi gambaran umum pasien baru KVV di Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Unit Rawat Jalan (URJ) Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya periode tahun 2010 -2012. Metode: Penelitian retrospektif dan catatan medik pasien baru KVV yang meliputi data dasar, anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, diagnosis, penatalaksanaan, follow up, dan konseling. Hasil: Jumlah pasien baru KVV sebanyak 325 (11,5%) dari 2.813 pasien baru Divisi IMS URJ Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Kelompok usia terbanyak 25-44 tahun (53,2%) dan 257 pasien (79,1%) sudah menikah. Keluhan utama terbanyak berupa duh tubuh vagina yang disertai gatal sebanyak 213 (65,5%) pasien. Macam duh tubuh vagina didapatkan terbanyak berwarna putih seperti susu pecah sebanyak 245 (75,3%) pasien. Hasil pemeriksaan laboratorium sediaan basah sebanyak 220 pasien (67,7%) positif baik blastospora maupun pesudohifa, sedangkan hasil pemeriksaan gram sebanyak 217 pasien (66,8%) positif baik blastospora maupun pesudohifa. Penatalaksanaan terbanyak dengan ketokonazol yaitu pada 239 (73,2%) pasien. Simpulan: Penegakkan diagnosis dengan tepat, pemberian terapi yang adekuat serta eksplorasi faktor risiko dan konseling sangat penting dalam penatalaksanaan KVV.
Kata kunci: Kandidiasis vulvovaginalis, keputihan, gatal, pseudohifa, ketokonazol
Penulis: Ditta Harnindya, Indropo Agusni
Kode Jurnal: jpkedokterandd160573

Artikel Terkait :