Status Kerentanan Aedes Aegypti Vektor Demam Berdarah Dengue di Kota Padang
Abstract: Salah satu upaya
untuk mengurangi kasus DBD adalah dengan pengendalian vektor DBD dengan
larvisida. Temephos merupakan salah satu insektisida yang telah digunakan lebih
dari 30 tahun dan berfungsi mengendalikan larva vektor. Penggunaan temephos
yang tidak sesuai aturan dapat menyebabkan penurunan kerentanan pada vektor
DBD. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menilai status kerentanan larva Aedes aegypti di tiga
kecamatan di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan post test
only with control
group design. Telur diambil dan dipelihara di laboratorium hingga
mencapai larva instar III/IV. Uji kerentanan untuk temephos dilakukan
berdasarkan standar WHO. Hasil penelitian menunjukkan pada Kecamatan Kuranji,
kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 10%, 0,01 mg/L sebesar 45%,
0,02 mg/L sebesar 86%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L sebesar 100%. Pada
Kecamatan Koto Tangah, kematian larva pada konsentrasi 0,005 mg/L sebesar 24%,
0,01 mg/L sebesar 48%, 0,02 mg/L sebesar 99%, dan pada konsentrasi 0,03 mg/L
sebesar 100%. Pada Kecamatan Padang Timur pada konsentrasi 0,005 mg/L
didapatkan kematian larva sebesar 12%, pada 0,01 mg/L sebesar 43%, pada 0,02
mg/L sebesar 99%, dan pada 0,03 mg/L sebesar 100%. Hasil uji One way-Anova
adalah bermakna dengan nilai p<0,05 pada ketiga kecamatan dan LC99 sedikit
diatas 0,02 mg/L. Simpulan penelitian ini adalah status kerentanan Aedes
aegypti terhadap temephos di tiga kecamatan berkisar antara rentan dan toleran,
belum mencapai resisten sehingga temephos masih dapat digunakan dalam
pengendalian vektor DBD.
Penulis: Kharisma Putra D,
Hasmiwati, Arni Amir
Kode Jurnal: jpkedokterandd170133
