SKIZOAFEKTIF TIPE CAMPURAN
ABSTRACT: Gangguan
skizoafektif adalah gejala psikotik yang persisten dan terjadi bersama‐sama
dengan masalah suasana (mood disorder) seperti depresi, manik, atau episode
campuran. Gejala yang khas pada pasien skizofrenik berupa waham yang paling
khas dan mencolok harus sudah ada sedikitnya 3 bulan lamanya, halusinasi,
perubahan dalam berpikir, perubahan dalam persepsi disertai dengan gejala
gangguan suasana perasaan. Gangguan skizofrenia dan gangguan afektif mungkin
berhubungan secara genetik. Diagnostik ini tidak ditegakan untuk pasien yang
menampilkan gejala skizofrenia dan gangguan afektif, tetapi dalam episode
penyakit yang berbeda. Pengobatan pada skizoafektif terdiri dari pengobatan
farmakoterapi dan psikoterapi. Tuan E, usia 19 tahun diantar ke Rumah Sakit
Jiwa Daerah Provinsi Lampung oleh keluarganya karena sering gelisah dan sering
mengamuk sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pasien sering mendengar suara
bisikan yang terdengar jelas ditelinga, bicara dan tertawa sendiri, mengamuk,
bernyanyi, sering ikut kuda kepang, berbicara melantur, susah makan dan susah
tidur. Mood pasien labil dengan afek terbatas dan tidak serasi. Ditemukan
adanya halusinasi auditorik dan visual. Pada isi pikir ditemukan adanya waham
curiga. Pada penilaian fungsi kognitif, daya konsentrasi kurang baik, orientasi
waktu, tempat dan orang baik, daya ingat jangka panjang, daya ingat jangka
menengah baik, jangka pendek, dan jangka segera juga kurang baik. Penilaian
pasien dalam norma sosial, uji daya nilai terganggu. Pasien tidak merasa
dirinya sakit dan mengaku tidak ada yang harus dipermasalahkan. Pasien
didiagnosis dengan skizoafektif tipe campuran dan pasien diberikan terapi
antipsikotik dan mood stabilizer yaitu risperidone 2x2 mg dan divalproat 2x250
mg. Diagnosis dan terapi yang diberikan sudah sesuai dengan literatur.
Kata kunci: mood,
psikofarmaka, skizoafektif, waham
Penulis: Miranda Rades,
Anggraeni Janar Wulandari
Kode Jurnal: jpkedokterandd160526
