GANGGUAN CEMAS MENYELURUH
ABSTRACT: Kecemasan adalah
perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung oleh situasi. Ketika merasa
cemas, individu merasa tidak nyaman atau
takut atau mungkin memiliki firasat akan ditimpa malapetaka padahal ia tidak
mengerti mengapa emosi yang mengancam
tersebut terjadi. Neurotransmiter utama terhadap gangguan kecemasan adalah
peningkatan norepinefrin, serotonin, dan
gamma aminobutyric acid (GABA). Perkiraan yang diterima untuk prevalensi
gangguan kecemasan umum dalam satu tahun
terentang dari 3 sampai 8 persen. Rasio wanita dan laki-laki adalah kira-kira
2:1, usia onset sukar untuk ditentukan, karena sebagian besar pasien melaporkan
bahwa mereka mengalami kecemasan selama yang dapat mereka ingat. Ny. W, 56
tahun dengan keluhan merasa cemas, dadanya berdebar, keringat dingin, dan
sulit tidur. Perasaan cemas ini berlangsung
beberapa saat dan hilang timbul. Keluhan muncul sejak ± 1 tahun sebelum masuk
rumah sakit, diawali oleh perubahan dalam pekerjaan atau kegiatan pasien yang
semakin berat. Pasien didiagnosa mengalami gangguan cemas menyeluruh. Pasien
diterapi dengan psikofarmakologi berupa alprazolam 2 x 0,25 mg dan dilakukan
intervensi psikososial kepada keluarga dan pasiennya. Tatalaksana gangguan
cemas menyeluruh dapat dilakukan dengan
psikoterapi dan pemberian obat golongan Benzodiazepine.
Kata kunci: benzodiazepine,
GABA, gangguan cemas menyeluruh, kecemasan
Penulis: Okta Diferiansyah,
Tendry Septa, Rika Lisiswanti
Kode Jurnal: jpkedokterandd160527
