Pola Pengobatan dan Fungsi Kognitif Pasien Epilepsi di RSJ Mutiara Sukma
Abstract: Epilepsi merupakan
suatu gangguan pada sistem saraf pusat yang memiliki dampak neurobiologik,
kognitif, psikologik, dan sosial. Penggunaan obat antiepilepsi diperlukan untuk
mencegah komplikasi yang ditimbulkan oleh epilepsi. Salah satu komplikasi
penting dari epilepsi adalah terjadinya gangguan fungsi kognitif. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola pengobatan dan fungsi kognitif
pasien epilepsi di RSJ Mutiara Sukma Provinsi NTB. Sebanyak 97 subjek
dilibatkan dalam penelitian potong lintang dengan pengambilan data meliputi
usia, jenis kelamin, usia awitan bangkitan, tipe bangkitan, etiologi bangkitan,
dan obat antiepilepsi yang digunakan. Fungsi kognitif dari 45 subjek penelitian
diperiksa menggunakan instrumen MoCA-INA dan TMT-B. Perbandingan antara jenis
OAE yang digunakan dan jumlah subjek dengan gangguan fungsi kognitif dianalisis
dengan uji statistik Kai-kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan 80,4% subjek
mendapatkan monoterapi OAE. Monoterapi yang digunakan antara lain fenitoin
(30,9%), karbamazepin (27,8%), dan asam valproat (21,7%). Pada pemeriksaan
MoCA-INA, 100% subjek mengalami gangguan fungsi kognitif. Pada pemeriksaan
TMT-B, 91,11% subjek memiliki hasil pemeriksaan tidak normal. Tidak terdapat
perbedaan jumlah subjek dengan gangguan fungsi kognitif yang bermakna diantara
berbagai kelompok yang mendapatkan OAE berbeda (p=0,304). Dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar pasien epilepsi di RS ini mendapatkan monoterapi OAE
fenitoin, mengalami gangguan fungsi kognitif terutama pada domain atensi dan
fungsi eksekutif dan tidak ditemukan perbedaan antar jenis pengobatan.
Keywords: Epilepsi; gangguan
fungsi kognitif; obat antiepilepsi
Penulis: Herpan Syafii
Harahap, Yanna Indrayana, Emmy Amalia
Kode Jurnal: jpkedokterandd170462
