PERDARAHAN POST PARTUM DINI E.C RETENSIO PLASENTA
ABSTRACT: Perdarahan post
partum (PPP) dini adalah perdarahan lebih dari 500 cc yang terjadi setelah bayi
lahir pervaginam atau lebih dari 1.000 mL setelah persalinan abdominal yang
terjadi setelah kala III hingga 24 jam pertama. Perdarahan lebih dari normal
apabila telah menyebabkan perubahan tanda vital ditandai dengan keluhan lemah,
berkeringat dingin, menggigil, takipneu, tekanan darah sistolik <90 mmHg,
denyut nadi >100 x/menit, kadar Hb <8 g/dl. Seorang wanita 38 tahun
datang dengan keluhan mengeluarkan darah setelah melahirkan sekitar 7 jam
sebelum masuk rumah sakit (RS). Pasien melahirkan di puskesmas ditolong oleh
bidan, bayi lahir spontan, menangis kuat, berat badan 4300 gr, cukup bulan,
tanpa diikuti lahirnya plasenta disertai perdarahan dari kemaluan
terus-menerus. Perdarahan terjadi sebanyak 3 kali ganti kain basah, merah
segar, sudah diberikan darah sebanyak 2 kantong sejak di puskesmas dan saat
menuju ke RS. Setelah tiba di RS dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan TD
90/60 mmHg, tampak lemah dan pucat disertai konjungtiva anemis. Pada
pemeriksaan luar didapatkan tinggi fundus uteri 2 jari dibawah pusat (20 cm),
nyeri tekan (+). Pada pemeriksaan dalam didapatkan ostium uteri eksternum
terbuka, teraba jaringan pada OUE, tanda lepas plasenta (-), erosi laserasi
polip (-). Pasien didiagnosis dengan P5A1 post partum spontan 7 jam diluar
dengan PPP dini e.c retensio plasenta. Penatalaksanaan dengan perawatan aktif
berupa penatalaksanaan suportif diantaranya pemantauan tanda-tanda vital serta
resusitasi cairan disertai tindakan klinis dengan manual plasenta. Prinsipnya
untuk menghentikan sumber perdarahan yang mengarah terjadinya syok hemoragik.
Kata kunci: perdarahan post
partum dini, retained placenta, syok hemoragik
Penulis: Budiman, Diana
Mayasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd170206
