Perbedaan Derajat Kecemasan pada Mahasiswa Baru Preklinik dan Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Abstract: Pendidikan
kedokteran dikenal sebagai stressful environment yang dapat menimbulkan
kecemasan pada mahasiswa kedokteran. Mahasiswa kedokteran harus menjalani dua
fase pendidikan kedokteran yaitu fase pendidikan preklinik dan klinik. Kedua
fase pendidikan ini dapat memicu munculnya kecemasan pada mahasiswa kedokteran
terutama pada mahasiswa baru. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan
perbedaan derajat kecemasan antara mahasiswa baru preklinik dan klinik Fakultas
Kedokteran Universitas Andalas. Penelitian ini merupakan penelitian analitik
observasional menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel
sebanyak 92 responden yang dipilih dengan teknik purposive random sampling dan
menggunakan kuesioner Hamilton Rating Scale for Anxiety (HRS-A), kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukan
pada mahasiswa baru preklinik didapatkan 43 orang (93,5%) tidak ada cemas, dua
orang (4,3%)dengan kecemasan ringan, dan satu orang (2,2%) kecemasan sedang.
Pada mahasiswa baru klinik didapatkan 39 orang (84,8%) tidak ada kecemasan,
lima orang (10,9%) kecemasan ringan dan dua orang (4,3%) mengalami kecemasan
sedang. Stressor utama pada mahasiswa preklinik dan klinik adalah kecemasan
mengenai proses pembelajaran selama fase pendidikan. Hasil uji statistik
chi-square didapatkan p value= 0,315 (p > 0.05) yang artinya tidak didapatkan
perbedaan bermakna antara derajat kecemasan antara mahasiswa baru preklinik dan
mahasiswa klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas.
Penulis: Lily Fajriati,
Yaslinda Yaunin, Laila Isrona
Kode Jurnal: jpkedokterandd170167
