Perbandingan Efektivitas antara Gabapentin 600 mg dan Gabapentin 900 mg Kombinasi dengan Ketorolak 30 mg/8 Jam sebagai Analgesia Pascabedah pada Total Abdominal Histerektomi dengan Anestesi Umum
Abstract: Gabapentin
berkembang untuk penanganan nyeri akut pascabedah. Tujuan penelitian adalah
menilai efektivitas gabapentin 600 mg dan 900 mg per oral kombinasi ketorolak
30 mg/8 jam intravena sebagai analgesia pascabedah pada total abdominal
histerektomi dengan anestesi umum. Penelitian uji klinis acak tersamar ganda
dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat H. Adam Malik Medan, RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan, RS. Haji Medan, dan RS. Putri Hijau selama bulan Oktober 2015–Januari
2016. Terdapat 30 subjek penelitian, usia 18–60 tahun, status fisik American
Society of Anesthesiologists (ASA) I–II yang menjalani operasi total abdominal
histerektomi dengan anestesi umum. Subjek dibagi menjadi 3, yaitu kelompok A
mendapat plasebo, kelompok B mendapat gabapentin 600 mg, dan kelompok C
mendapat gabapentin 900 mg kombinasi ketorolak 30 mg/8 jam. Uji Kruskal Wallis
digunakan untuk menilai efektivitas skor visual analogue scale (VAS) pascabedah
serta uji chi-kuadrat untuk menilai kebutuhan rescue analgetia petidin selama
24 jam pascabedah. Pada perbandingan nilai VAS antara gabapentin 600 mg dan
gabapentin 900 mg kombinasi dengan ketorolak 30 mg/8 jam tidak ditemukan
perbedaan nilai yang signifikan antara kedua kelompok studi (p>0,05).
Simpulan, efek gabapentin 600 mg dengan gabapentin 900 mg kombinasi ketorolak
30 mg/8 jam sebagai analgesia pascabedah tidak berbeda efektivitasnya dalam
mengurangi nilai VAS dan kebutuhan rescue analgetia petidin selama 24 jam
pascabedah.
Kata kunci: Gabapentin,
kebutuhan rescue analgetia, visual analogue scale
Penulis: Mumya Camary, Mhd.
Ihsan, Dadik Wahyu Wijaya
Kode Jurnal: jpkedokterandd160387