Perbandingan antara Penggunaan Asam Amino dan Ringer Laktat terhadap Penurunan Suhu Inti Pasien yang Menjalani Operasi Laparotomi Ginekologi dengan Anestesi Umum
Abstract: Pemberian asam amino
intravena merangsang metabolisme oksidatif sekitar 20% dan mengurangi
komplikasi hipotermia pascaoperasi. Tujuan penelitian ini mengetahui efek
penggunaan asam amino preoperatif terhadap suhu inti tubuh. Penelitian
menggunakan metode kuantitatif intervensi dengan rancangan uji klinis acak
terkontrol buta tunggal pada 40 orang pasien berusia 18−57 tahun dengan status
fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) I dan II yang menjalani
operasi laparotomi ginekologi di Rumah Sakir Dr. Hasan Sadikin Bandung periode
Febuari–Mei 2014. Subjek dibagi menjadi 2 kelompok secara acak, yaitu kelompok
yang mendapat asam amino 2 mL/kgBB/jam selama 2 jam preoperasi dan kelompok
kontrol yang mendapat infus Ringer laktat. Pencatatan suhu timpani dilakukan
setiap 10 menit dari awal induksi hingga akhir anestesi. Data hasil penelitian
diuji dengan Uji Mann-Whitney. Hasil penghitungan statistika, didapatkan suhu
inti rata-rata selama anestesi pada kelompok asam amino bermakna lebih tinggi
dibanding dengan kelompok kontrol (p<0,05). Penurunan suhu rata-rata pada
kelompok kontrol (0,11C) bermakna, lebih besar dibanding dengan kelompok asam
amino (0,08C; p<0,05). Simpulan, pemberian cairan asam amino dua jam
preoperasi dapat mencegah penurunan suhu yang lebih besar dibanding dengan
kelompok kontrol selama operasi ginekologi laparotomi.
Kata kunci: Asam amino,
hipotermia, suhu inti tubuh
Penulis: Agung Hujjatulislam,
Erwin Pradian, Ike Sri Redjeki
Kode Jurnal: jpkedokterandd150554