PERAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MENCEGAH NEUROPATI PERIFER
ABSTRACT: Diabetes Melitus
(DM) merupakan kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Berdasarkan data International Diabetes Federation (IDF) tahun 2011, terdapat
371 juta atau 95% penduduk di dunia menderita DM tipe 2 dan hanya 5% dari jumlah
tersebut menderita DM tipe 1. Indonesia diprediksi akan mengalami peningkatan
pasien DM sebanyak 2‐3 kali lipat pada tahun 2030 dibandingkan tahun 2000.
Selain itu, data nasional menunjukkan 25,8% penduduk Indonesia menderita
penyakit hipertensi. Hipertensi dan DM yang terjadi secara bersamaan dapat
meningkatkan risiko komplikasi mikrovaskuler, makrovaskuler, dan neuropati.
Komplikasi yang paling sering adalah neuropati perifer. Pada kasus, seorang ibu
rumah tangga berusia 52 tahun dating dengan keluhan sakit kepala dan badan
terasa lemas sejak 3 hari. Pasien juga mengeluhkan kesemutan pada kedua ujung
tangan dan kakinya sejak 2 bulan tetapi pasien mengabaikannya. Sebelumnya
pasien sudah didiagnosis dengan DM dan hipertensi sejak 1 tahun yang lalu namun
pasien tidak rutin minum obat dan jarang berolahraga. Pada pemeriksaan
didapatkan tekanan darah 150/110 mmHg dan kadar gula darah puasa 144 mg/dl.
Terapi medikamentosa yang diberikan adalah Metformin tablet 500 mg 3 x/hari,
Captopril tablet 25 mg 1 x/hari, dan Paracetamol tablet 500 mg 3 x/hari. Terapi
non medikamentosa berupa edukasi mengenai DM dan hipertensi serta pentingnya
dukungan keluarga dalam terapi. Dilakukan intervensi dan evaluasi 1 minggu
dengan hasil perbaikan gaya hidup disertai penurunan tekanan darah dan
penurunan kadar gula darah sewaktu. Keluhan kesemutan pada pasien juga makin
jarang terjadi.
Kata Kunci: diabetes melitus
tipe 2, dukungan keluarga, hipertensi, neuropati perifer
Penulis: Kartika Yuana Fitri,
Nurul Utami
Kode Jurnal: jpkedokterandd160524
