Penggunaan Anestesi Lokal dan Adjuvan pada Analgesi Epidural di Wilayah Jawa Barat Tahun 2015

Abstract: Analgesi epidural yang optimal akan menghasilkan penanganan nyeri yang baik dengan efek samping minimal dan meningkatkan kepuasan pasien. Sampai saat ini belum terdapat data di Indonesia khususnya di wilayah Jawa Barat mengenai penggunaan anestesi lokal dan adjuvan pada analgesi epidural. Tujuan penelitian ini mecari data mengenai penggunaan anestesi lokal dan adjuvan yang digunakan oleh dokter spesialis anestesi di wilayah Jawa Barat pada tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus hingga September 2016 di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data menggunakan kuesioner dan pendekatan cross sectional. Kuesioner dikirimkan kepada 120 dokter spesialis anestesi di Jawa Barat melalui jasa pos dan 30 kuesioner diberikan langsung kepada dokter spesialis anestesi yang bekerja di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. Angka respons yang didapatkan sebesar 47,3%. Hasil penelitian ini didapatkan dokter spesialis anestesi di Jawa Barat yang masih melakukan analgesi epidural pada tahun 2015 sebesar 73,2%. Obat anestesi lokal yang paling banyak digunakan untuk analgesi epidural adalah bupivakain sebesar 94,23%. Konsentrasi terbanyak 0,125% sebesar 82%. Adjuvan yang paling banyak digunakan adalah fentanil sebesar 96,9%. Simpulan penelitian ini sebagian besar dokter spesialis anestesi masih menggunakan epidural sebagai analgesi sehingga bupivakasin dan fentanil menjadi obat terbanyak yang digunakan.
Kata kunci: Analgesi epidural, anestesi lokal, adjuvant
Penulis: Dedi Fitri Yadi, Muhamad Ibnu, Ezra Oktaliansah
Kode Jurnal: jpkedokterandd170300

Artikel Terkait :