PENAMBAHAN UBI KAYU PADA WAKTU BERBEDA DALAM PAKAN BASAL JERAMI PADI FERMENTASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN DAYA CERNA SECARA IN VITRO
Abstrak: Tujuan penelitian
untuk mengetahui kecernaan pakan basal jerami padi fermentasi yang ditambahkan
pada ubi kayu di waktu yang berbeda pada sapi Bali secara in vitro. Uji in
vitro tahappertama untuk mengetahui kecernaan bahan kering (BK), bahan organik
(BO), konsentrasi NH3, proteinmikrobia dan VFA, penelitian menggunakan metode
in vitro Tilley dan Terry dengan memodifikasi padabagian tutup tabung reaksi.
Data dianalisis menggunakan analisis variansi completely randomized design(CRD)
one-way ANOVA, bila terdapat perbedaan dilanjutkan analisis Duncan’s new
multiple range test(DMRT). Hasil menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) pada
perlakuan tanpa penambahan 10% (0 jam)dan dengan penambahan 10% ubi kayu kering
pada jam ke 2, 4, dan 6, dengan data sebagai berikut: BK(35,35%, 46,01%,
45,27%, 41,52%), BO (44,74%, 53,57%, 50,49%, 51,04%), NH3 (6,77 mg/100 ml, 4,85
mg/100 ml, 5,66 mg/100 ml, 5,39 mg/100 ml), protein mikroba protein mikrobia
(0,17 mMol/ml/g, 0,15 mMol/ml/g, 0,14 mMol/ml/g, 0,14 mMol/ml/g), VFA : asetat,
(22,98 mM, 20,18 mM, 30,70 mM, 35,21 mM),propionat (5,51 mM, 4,87 mM, 5,40 mM,
7,46 mM), butirat (1,38 mM, 2,51 mM, 3,23 mM, 3,42 mM)., dan VFA. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah kecernaan jerami padi fermentasi pada sapi Bali
secara in vitro pada penambahan ubi kayu di jam ke 6 lebih baik berdasarkan
hasil konsentrasi VFA.
Kata kunci: In vitro, Jerami
padi fermentasi, Sapi Bali, Ubi kayu
Penulis: Christofel John
Bernhard Sendow
Kode Jurnal: jppeternakandd170155