MULTI DRUG RESISTANT TUBERCULOSIS PADA PASIEN DROP OUT DAN TATALAKSANA OAT LINI KEDUA
ABSTRACT: Multi drug resisten
(MDR) Tuberkulosis merupakan resistensi kuman TB terhadap obat anti
Tuberkulosis.Kuman ini telah mengalami resistensi terhadap pengobatan dengan
isoniazid (INH) dan rifampisin serta satu atau lebih obat anti tuberkulosis
(OAT) berdasarkan pemeriksaan laboratorium yang terstandar.Indonesia berada
pada urutan ke delapan kasus MDR TB dari 27 negara dengan kasus MDR TB
terbanyak.Penghentian pengobatan sebelum waktunya (drop out) di Indonesia
merupakan faktor terbesar dalam kegagalan pengobatan penderita TB yang besarnya
50%.Drop out adalah pasien yang telah berobat dan putus berobat 2 bulan atau
lebih dengan BTA positif. Masalah yang di timbulkan oleh drop out tuberkulosis
adalah resistensi obat yaitu kemunculan strain resisten obat dalam tahap
pengobatan. Faktor yang menyebabkan banyaknya kasus MDR TB pada pasien drop out
adalah setelah melakukan pengobatan tahap intensif biasanya pasien merasa
sembuh dan menghentikan pengobatannya. Pasien dengan MDR TB diobati dengan
paduan obat khusus yang mengandung obat anti tuberkulosis lini kedua.Prinsipnya
yaitu paling tidak harus digunakan empat obat yg masih efektif dan pengobatan
harus diberikan paling sedikit 18 bulan.Penentuan dosis OAT lini kedua
berdasarkan berat badan pasien. Sehingga panduan obat TB MDR yang akan
diberikan kepada semua pasien yang sudah terbukti TB MDR dengan pemberian OAT
lini kedua.
Kata Kunci: oat lini kedua, putus pengobatan, resistensi ganda tb
Penulis: Novita Carolia,
Annisa Mardhiyyah
Kode Jurnal: jpkedokterandd160499
