Manifestasi Klinis Refluks Laringofaring: Studi pada Anak Usia 0–24 Bulan dengan Laringomalasia
Abstract: Laringomalasia
merupakan kelainan kongenital anomali laring yang banyak ditemukan pada bayi
baru lahir dan penyebab tersering stridor serta obstruksi saluran napas.
Pemeriksaan laringoskopi serat lentur memperlihatkan terlipat atau terhisapnya
struktur supraglotik ke dalam laring selama inspirasi. Obstruksi saluran napas
pada laringomalasia akan menyebabkan tekanan negatif intratorakal, menyebabkan
asam lambung naik ke jaringan laringofaring dan diduga menimbulkan refluks
laringofaring (RLF). Telah dilakukan penelitian dengan pendekatan potong
lintang yang bertujuan mengidentifikasi dan menilai hubungan antara
laringomalasia dan gambaran refluks laringofaring pada usia 0–24 bulan yang
datang ke poliklinik THT-KL RSHS Bandung periode Januari 2012–Maret 2015
berdasar atas data rekam medis dan hasil pemeriksaan laringoskopi serat
lentur. Seratus tujuh pasien
laringomalasia dengan keluhan stridor mengikuti penelitian ini, 69 laki-laki
(64,5%) dan 38 perempuan (35,5%) dengan usia rata-rata 4,19 bulan.
Laringomalasia tipe 1 merupakan tipe terbanyak (57,9%). Gambaran RLF yang
berhubungan dengan tingkat berat laringomalasia adalah edema plika
ventrikularis dengan OR 3,71 (IK 95%=1,07–12,91; p=0,039) dan edema aritenoid
dengan OR 4,74 (IK 95%=1,19–18,89; p=0,027). Edema ventrikular dan aritenoid
merupakan gambaran RLF yang berhubungan dengan tingkat berat laringomalasia pada
pada anak usia 0–24 bulan.
Kata kunci: Edema aritenoid,
edema plika ventrikularis, laringomalasia, refluks laringofaring
Penulis: Melati Sudiro, R. Ayu
Hardianti Saputri, Teti Madiadipoera, M. Thaufiq S. Boesoirie, Budi
Setiabudiawan
Kode Jurnal: jpkedokterandd170284
