KOMBINASI FARMAKOTERAPI DAN PSIKOTERAPI PADA PENGOBATAN EPISODE DEPRESIF SEDANG DENGAN GEJALA SOMATIS
ABSTRACT: Episode depresif
merupakan diagnosis kejiwaan yang termasuk dalam kelompok diagnosis gangguan
mood afektif. Kelainan fundamental dari gangguan jiwa kelompok ini adalah
adanya perubahan yang nyata pada suasana perasaan (mood) atau afek menuju ke
arah depresi yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan, ketidakgairahan hidup,
perasaan tidak berguna, dan putus asa. Seorang wanita usia 24 tahun datang ke
poliklinik Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung dengan keluhan utama merasa sedih
yang berlebihan sejak tiga minggu yang lalu setelah dirinya didiagnosis menderita
kista folikuler oleh dokter spesialis kandungan. Pasien telah mendapatkan
penjelasan bahwa kista tersebut dapat sembuh sendiri apabila pasien memiliki
anak lagi, namun pasien tetap merasa khawatir dan tidak bisa melawan rasa
sedihnya ketika mengingat kondisinya tersebut. Pasien juga menjadi malas
bekerja dan beraktivitas, lebih sering di rumah, dan mengalami gangguan tidur,
sakit kepala, serta pegal-pegal pada tubuhnya. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan klinis sedangkan pada pemeriksaan psikiatri didapatkan
gangguan berupa mood hipotimia dengan afek yang sempit dan serasi, tidak
didapatkan gangguan isi pikir dan tidak didapatkan gangguan persepsi. Pasien
didiagnosis dengan aksis I: (F.32.11) episode depresif sedang dengan gejala
somatik, aksis II: tidak ada diagnosis, aksis III: tidak ada diagnosis, aksis
IV: masalah dengan psikososial, dan aksis V: Global Assestment of Functioning
(GAF) score 70-61 (pada saat pemeriksaan). Pasien mendapatkan terapi
psikofarmaka dengan obat antidepresan golongan Selective Serotonin Reuptake
Inhibitor (SSRI) Fluoxetin 1x10 mg dan obat antiansietas golongan benzoiazepine
Merlopam 2x5 mg yang dikombinasikan dengan psikoterapi suportif Cognitive
Behavioural Therapy (CBT). Kombinasi pemberian obat tersebut memiliki efek
samping yang minimal dan tingkat keberhasilan yang lebih baik. Episode depresif
pada pasien ini disebabkan oleh kekhawatiran pasien yang berlebihan terhadap
penyakit kista folikel yang dideritanya.
Kata kunci: afektif, depresif,
mood, psikoterapi, somatik, wanita
Penulis: Seulangga Rachmani,
Diana Mayasari
Kode Jurnal: jpkedokterandd170162
