Karakteristik Tinea Kruris dan/atau Tinea Korporis di RSUD Ciamis Jawa Barat

ABSTRAK: Tinea kruris dan korporis merupakan dermatofitosis tersering di dunia yang masih menjadi salah satu masalah kesehatan di Indonesia. Tujuan: Untuk mengevaluasi karakteristik tinea kruris dan/atau korporis di Rumah SakitUmum Daerah (RSUD) Ciamis Jawa Barat. Metode: Penelitian ini  adalah penelitian deskriptif potong lintang, dengan pengambilan sampel sesuai urutan kedatangan pasien. Subjek penelitian adalah pasien tinea kruris dan/atau tinea korporis yang berobat ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (IKKK) RSUD Ciamis, Jawa Barat. Data penelitian diperoleh dari anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan mikroskopis kerokan lesi kulit menggunakan larutan kalium hidroksida (KOH) 10%, serta pemeriksaan kultur jamur, hingga didapatkan 40 pasien dengan hasil kultur positif. Penelitian dilakukan sejak tanggal 1 Agustus sampai dengan 15 Oktober 2015. Hasil: Mayoritas pasien tinea kruris dan/atau korporis adalah wanita (52,5%), usia tersering 45-64 tahun. Durasi penyakit 1 bulan (20/40), rekurensi (7/40), sumber penularan antropofilik (10/40), lesi kulit makula, papula eritema, dan hiperpigmentasi dengan skuama dan central clearing (36/40). Spesies penyebab tinea kruris dan/atau korporis yang paling banyak ditemukan adalah Trichophyton rubrum (95,8%) diikuti Epidermophyton floccosum (4,2%). Simpulan: Tinea kruris dan/atau korporis di RSUD Ciamis terutama disebabkan oleh T. rubrum dan E. floccosum yang memberikan gambaran lesi kulit inflamasi ringan dan dugaan sumber penularan antropofilik.
Kata kunci: tinea kruris, tinea korporis, RSUD Ciamis
Penulis: Wulan Yuwita, Lies Marlysa Ramali, Risa Miliawati N. H.
Kode Jurnal: jpkedokterandd160599

Artikel Terkait :