INFEKSI JAMUR PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS
ABSTRACT: Diabetes Melitus
adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya.
Hiperglikemia kronik pada diabetes melitus berhubungan dengan kerusakan jangka
panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal,
saraf, jantung dan pembuluh darah. Kulit menjadi salah satu organ yang sering
terkena dampak dari diabetes melitus. Manifestasi kulit berupa infeksi menjadi
salah satu komplikasi kronik yang sering terlihat pada pasien diabetes melitus.
Kadar gula kulit merupakan 55% kadar gula darah pada orang biasa. Pada
penderita diabetes, rasio meningkat sampai 69-71% dari glukosa darah yang sudah
meninggi. Pada penderita yang sudah diobati pun rasio melebihi 55 %. Gula kulit
berkonsentrasi tinggi di daerah intertriginosa dan interdigitalis. Hal tersebut
mempermudah timbulnya dermatitis, infeksi bakterial (terutama furunkel), dan
infeksi jamur (terutama kandidosis). Keadaan-keadaan ini dinamakan diabetes
kulit. Kondisi hiperglikemia juga menyebabkan terjadinya gangguan mekanisme
sistem imunoregulasi. Hal ini menyebabkan menurunnya daya kemotaksis,
fagositosis dan kemampuan bakterisidal sel leukosit sehingga kulit lebih rentan
terkena infeksi. Pada keadaan normal jamur terdapat pada tubuh manusia, namun
pada keadaan tertentu, misalnya pada penderita diabetes pertumbuhannya menjadi
berlebihan sehingga menyebabkan infeksi. Infeksi biasanya menyerang kulit di
daerah lipatan seperti ketiak,bawah payudara,lipat paha atau sering juga pada
wanita menyebabkan gatal pada daerah kemaluan dan keputihan.Beberapa penelitian
membuktikan adanya hubungan antara infeksi jamur dengan kejadian diabetes
mellitus. [Majority. 2015;4(7):1-6]
Kata kunci: diabetes melitus,
glukosa darah, infeksi, jamur kulit
Penulis: Tresa Ivani Saskia,
Hanna Mutiara
Kode Jurnal: jpkedokterandd150683