Hubungan Sindrom Pramenstruasi dengan Aktivitas Belajar Siswi SMAN 1 Payakumbuh
Abstract: Sindrom
pramenstruasi merupakan suatu penampilan siklik dari satu atau lebih gejala
yang terjadi sebelum menstruasi yang mempengaruhi aktivitas seorang wanita.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan sindrom pramenstruasi
dengan aktivitas belajar siswi SMAN 1 Payakumbuh. Penelitian ini merupakan
survai analitik dengan desain cross sectional study. Sampel dalam penelitian
ini berjumlah 153 orang siswi. Hasil penelitian didapatkan: 1) Responden yang
mengalami sindrom pramenstruasi yaitu sebanyak 150 orang (98%); 2) 130 orang
(84,9%) responden mengalami gejala fisik dan psikis sindrom pramenstruasi; 3)
Sebanyak 108 orang (72%) mengalami gangguan belajar yang ringan yaitu masih
dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi tidak
mampu berkonsentrasi dengan baik.; 4) hasil uji statistik menggunakan
chi-square untuk melihat hubungan antara gejala sindrom pramenstruasi dengan
derajat gangguan aktivitas belajar diperoleh nilai p = 0,022 (p<0,05).
Sebagian besar siswi SMA mengalami sindrom pramenstruasi. Sindrom pramenstruasi
yang diderita oleh siswi SMA menyebabkan gangguan belajar yang ringan yaitu
masih dapat mengikuti aktivitas belajar di sekolah atau di tempat kursus tapi
tidak mampu berkonsentrasi dengan baik. Berdasarkan uji statistik dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna a tara gejala sindrom pramenstruasi
dengan derajat gangguan aktivitas belajar.
Penulis: Ryri Rahmawati Helmi,
Yaslinda Yaunin, Almurdi
Kode Jurnal: jpkedokterandd170114
