Hubungan Kadar Sistein, Kadar Interleukin (IL) -1 dan Lama Hari Rawat pada Anak Gizi Buruk
Abstract: Gizi buruk masih
menjadi masalah kesehatan utama di negara berkembang, dan melatar belakangi
lebih dari 50% kematian. Pada gizi buruk terjadi penurunan protein maupun asam
amino, salah satunya sistein, asam amino yang mengandung sulfur. Kekurangan
sistein berkaitan dengan sistim kekebalan tubuh karena sistein merupakan unsur
pembentuk gluthatione yang merupakan antioksidan. Tujuan penelitian untuk
membuktikan bahwa pada anak gizi buruk, kadar sistein & IL-1β lebih rendah
serta jumlah hari rawat lebih tinggi dibandingkan kontrol dan hubungan antara
ketiga parameter tersebut. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional,
pada 19 anak gizi buruk dan 19 kontrol, dengan mengukur kadar sistein, IL-1β
dan hari rawat. Perbandingan kadar sistein, IL-1β dan hari rawat dianalisis
menggunakan independent samples t-test. Korelasi antara kadar sistein, IL-1β
dan hari rawat dianalisis menggunakan korelasi Pearson. Kadar sistein pada anak
gizi buruk lebih rendah bermakna dibandingkan kontrol (3,493±1,015 vs
4,656±0,577ng/ml; p=0,000). IL-1β pada anak gizi buruk lebih rendah bermakna dibandingkan
kontrol (52,66±9,95 vs 65,46±7,99)ng/mL; p=0,000). Lama hari rawat pada
penderita gizi buruk lebih tinggi bermakna dibandingkan kontrol (21,89±10,31 vs
8,53±4,06)ng/L; p=0,000). Kadar sistein berkorelasi positif dengan kadar IL-1β
(p=0,000; r=-0,961). Kadar sistein tidak berkorelasi dengan hari rawat
(r=0,112;p=0,648). Kadar IL-1β tidak berkorelasi dengan hari rawat (r=-0,020;
p=0,934). Pada anak dengan gizi buruk, kadar sistein dan IL-1β lebih rendah
serta hari rawat lebih tinggi dibandingkan kontrol. Terdapat korelasi antara
kadar sistein dengan IL-1β, tidak ada korelasi antara sistein dan IL-1β dengan
hari rawat pada anak gizi buruk.
Kata Kunci: Gizi buruk,
interleukin-1β, hari rawat, sistein
Penulis: Mochamad Chabibi Chabibi,
Anik - Puryatni, Hidayat Sujuti
Kode Jurnal: jpkedokterandd170217
