G2P1A0 BERUSIA 41 TAHUN DENGAN PLASENTA AKRETAG2P1A0 BERUSIA 41 TAHUN DENGAN PLASENTA AKRETA
ABSTRACT: Plasenta akreta
merupakan implantasi abnormal plasenta pada dinding uterus. Perempuan yang
paling berisiko mengalami plasenta akreta adalah mereka yang telah mempunyai
kerusakan miometrium yang disebabkan oleh operasi sesar sebelumnya dengan
plasenta previa anterior atau posterior yang melintasi parut uterus. Rata-rata
pasien dengan plasenta akreta tidak menunjukkan gejala. Temuan ini sebagian
besar terlihat pada kasus dengan plasenta previa, yang merupakan faktor risiko
terkuat untuk plasenta akreta. Perempuan 41 tahun, usia kehamilan 35 minggu
datang dengan keluhan perdarahan pada jalan lahir sejak 1 hari sebelum masuk
rumah sakit. Darah berwarna merah segar. Riwayat keluhan serupa diakui pada
usia kehamilan 24 minggu. Riwayat trauma atau terjatuh sebelumnya disangkal,
dan terdapat riwayat operasi sesar sebelumnya. Pada pemeriksaan abdomen, tinggi
fundus uteri 28 cm, bagian atas teraba presentasi bokong, teraba punggung di
bagian sebelah kiri uterus, bagian bawah teraba presentasi kepala, divergent.
Dari pemeriksaan ultrasonografi didapatkan janin letak memanjang, plasenta
previa totalis, plasenta di posterior. Pasien didiagnosis G2P1A0 dengan
perdarahan antepartum et causa plasenta previa totalis dengan janin tunggal
hidup letak memanjang. Pasien ditatalaksana dengan pemantauan tanda-tanda vital
ibu, denyut jantung janin, dan terminasi kehamilan dengan operasi sesar, lalu
didiagnosis G2P1A0 Berusia 41 Tahun dengan Plasenta Akreta. Diagnosis yang
cepat dan tepat pada kasus perdarahan antepartum sangat penting untuk mencegah
terjadinya komplikasi. Penegakkan diagnosis tepat dapat ditunjang dengan
pemeriksaan kehamilan teratur dan pemeriksaan penunjang ultrasonografi yang
tepat pada trimester kedua atau ketiga.
Kata kunci: diagnosis,
perdarahan antepartum, plasenta akreta
Penulis: Dina Rianti Fitri,
Hanna Mutiara
Kode Jurnal: jpkedokterandd170126
