ERITEMA INDURATUM BAZIN PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU
ABSTRACT: Eritema induratum
Bazin (EIB) atau yang disebut dengan Nodular Vaskulitis merupakan tuberkulosis
kutis jenis tuberkulid, ditandai dengan erupsi nodular kronik pada tungkai
bawah terutama menyerang wanita usia pertengahan. Eritema Induratum Bazin
merupakan bentuk panikulitis lobular dengan vaskulitis. Gambaran klinis berupa
nodul, nyeri, yang akan membentuk ulkus dan skar, bersifat kronis dan rekuren.
Penyakit ini jarang dijumpai. Tujuan: Memaparkan kasus EIB pada pasien
tuberkulosis paru yang merupakan kasus yang jarang ditemukan. Kasus: Wanita, 24
tahun dirujuk oleh dokter spesialis paru dengan keluhan luka dan nyeri pada
kedua tungkai sejak 4,5 tahun yang lalu yang hilang timbul. Pemeriksaan
dermatologis terdapat nodul dan plak eritematus, multipel, ireguler, ulkus
multipel tertutup krusta kehitaman, dan skar atrofi. Pemeriksaan histopatologis
menunjukkan adanya epitel histiosit, radang granulomatus dan vaskulitis. Tes
Mantoux positif dan foto Thorax menunjukkan gambaran tuberkulosis paru.
Penatalaksanaan: Pasien diberikan regimen obat anti tuberkulosis kategori I,
yaitu Rifampisin 600 mg/hari,Isoniazide 300 mg/hari, Pirazinamide 1500 mg/hari
dan Etambutol 800 mg/hari selama 2 bulan, dilanjutkan dengan Rifampisin 600
mg/hari dan Isoniazide 300 mg/hari selama 4 bulan berikutnya. Simpulan:
Diagnosis EIB ditegakkan berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis ditunjang
dengan pemeriksaan histopatologi. Sesuai hasil tes Mantoux dan foto thorax
menunjukkan bahwa etiologi kasus ini berkaitan dengan tuberkulosis. Patogenesis
EIB berkaitan dengan reaksi imun kompleks. Pasien diterapi dengan obat anti
tuberkulosis dan memberikan hasil yang memuaskan setelah pengobatan selama 3
bulan.
Kata kunci: Eritema induratum
Bazin, panikulitis, tuberkulosis, obat anti tuberculosis
Penulis: Windy Miryana, Sri
Adila Nurainiwati, Taufiq Hidayat, Moedjiwijono
Kode Jurnal: jpkedokterandd140656