Efektivitas Terapi Kortikosteroid Intranasal pada Hipertrofi Adenoid Usia Dewasa berdasarkan Pemeriksaan Narrow Band Imaging
Abstract: Hipertrofi adenoid
merupakan proses perubahan ukuran adenoid yang membesar, merupakan penyebab
utama hidung tersumbat. Hipertrofi adenoid dapat terjadi karena proses yang
fisiologis, akibat inflamasi, atau suatu keganasan. Proses inflamasi adenoid
dapat dinilai menggunakan nasoendoskopi serat lentur dengan pencahayaan narrow
band imaging (NBI). Kortikosteroid intranasal menjadi pilihan terapi
medikamentosa pada penatalaksanaan hipertrofi adenoid pada anak, namun belum
banyak diteliti penggunaannya pada hipertrofi adenoid usia dewasa. Tujuan
penelitian ini menilai efektivitas terapi kortikosteroid intranasal untuk
mengurangi ukuran adenoid dewasa berdasarkan pemeriksaan NBI. Penelitian
dimulai bulan November 2012–Januari 2013 di poliklinik Telinga Hidung Tenggorok-Bedah
Kepala Leher Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin (THT-KL RSHS) Bandung dengan metode
kuasieksperimental open labeled pre and posttest design. Pemilihan sampel
berdasarkan urutan kedatangan, ditentukan 11 subjek penelitian. Penegakan
diagnosis pada subjek penelitian berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis THT,
pemeriksaan nasoendoskopi serat lentur dilengkapi dengan NBI, dan dilakukan
biopsi mukosa adenoid. Subjek penelitian diberikan terapi kortikosteroid
intranasal selama empat minggu, kemudian dilakukan evaluasi ulang pemeriksaan
NBI dan biopsi. Data dianalisis dengan uji Wilcoxon, hasilnya didapatkan
perbaikan nilai derajat inflamasi adenoid secara signifikan pascaterapi
kortikosteroid intranasal (p<0,05). Uji McNemar didapatkan hasil signifikan
untuk penurunan ukuran adenoid (p<0,05). Uji rank Spearman untuk
menganalisis hubungan gambaran histopatologi dengan penilaian NBI pra dan
pascaterapi, hasilnya didapatkan korelasi bermakna (p<0,05). Simpulan,
kortikosteroid intranasal efektif diberikan pada inflamasi penyebab hipertrofi
adenoid usia dewasa berdasarkan pemeriksaan NBI. [MKB. 2016;48(4):228–33]
Kata kunci: Hipertrofi
adenoid, kortikosteroid intranasal, narrow band imaging
Penulis: Sinta Sari Ratunanda,
Jipie Iman Satriyo, Dindy Samiadi, Teti Madiadipoera, Ratna Anggraeni
Kode Jurnal: jpkedokterandd160408