Efektifitas Dosis Siprofloksasin terhadap Pertumbuhan Uropatogen Escherichia coli SECARA in vitro
ABSTRAK: Escherichia coli
merupakan penyebab infeksi saluran kemih dengan persentase 70-95%.Tingkat
sensitivitas E. coli terhadap siprofloksasin dilaporkan hanya 70,59%.
Siprofloksasin bekerja dengan efek interfensi pada DNA gyrase dan topoisomerase
IV. Siprofloksasin bekerja tergantung kadar, semakin tinggi kadar Cmax/MIC maka
semakin efektif dalam menghambat pertumbuhan dan mencegah resistensi pada
uropatogen E. coli (UPEC).
Metode : Penelitian ini merupakan eksperimental murni dengan rancangan
post test control group design. Penentuan Cmax/MIC siprofloksasin didasarkan
pada kelipatan MIC bakteri yaitu 10 x MIC, 2 x MIC, 1 x MIC dan ½ x MIC.
Penilaian pertumbuhan koloni bakteri E. coli strain sensitif (E. coli I) dan
strain resisten (E. coli II) diamati pada jam ke 0, 2, 4, 6, 8, 12, 22 dan 24.
Uji MIC menggunakan metode dilusi cair dan penentuan jumlah koloni bakteri
menggunakan metode viable count menggunakan medium Mueller Hinton Agar.
Hasil : Uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna jumlah log koloni
bakteri E. coli I inkubasi 24 jam pada pemberian Cmax/MIC siprofloksasin yang
berbeda dengan nilai p-value 0.014. Pada E. coli II inkubasi 24 jam juga
menunjukkan perbedaan bermakna jumlah log koloni bakteri dengan nilai p-value
0.001. Penurunan pertumbuhan bakteri UPEC I dan II signifikan terjadi pada
pemberian Cmax/MIC siprofloksasin 10 x MIC dengan nilai regresi E. coli
sensitif y = -0.538x + 5.856; r² = 0.938 dan nilai regresi E. coli resisten y =
-0.61x + 3.823; r² = 0.563.
Simpulan: Nilai rasio Cmax/MIC siprofloksasin ≥ 10 efektif dalam membunuh
uropatogen E. coli baik pada strain sensitif atau strain resisten secara in
vitro.
Kata Kunci: Cmax/MIC
siprofloksasin, pertumbuhan, uropatogen E.coli
Penulis: Nanik Marfuati, Maya
Dian Rakhmawatie, Nur Rakhma Akmalia
Kode Jurnal: jpkedokterandd160592
