Efek Interval Training terhadap Indeks Lee, Kadar Adiponektin, dan IL-6 pada Tikus Model Obesitas

Abstract: Kenaikan berat badan pada tikus model obesitas yang tetap diberikan pakan tinggi lemak terus berlangsung, akan tetapi jenis aktivitas fisik yang tepat mungkin dapat memperlambatnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan efek interval training tipe cepat, interval training tipe lambat, dan continuous training intensitas sedang terhadap berat badan, nilai indeks Lee, serta kadar adiponektin dan IL-6. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Terapi Fakutas Kedokteran Unpad pada bulan April–Mei 2014. Penelitian ini menggunakan posttest-only control group design pada 28 ekor tikus model obesitas (indek Lee >0,30), kadar adiponektin dan IL-6 plasma diperiksa dengan metode ELISA. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan interval training tipe lambat lebih baik dibanding dengan interval training tipe cepat, continuous training intensitas sedang dan kontrol, yaitu kenaikan berat badan (2,34% vs 10,79% vs 4,49% vs 7,58%, p=0,000), penurunan kadar adiponektin (9,04 vs 10,27 vs 10,57 vs 7,24 ng/mL, p=0,000), glukosa (101,91±7,1 vs 113,63±6,4 vs 144,03±9,0 vs 82,24±5,9 mg/dL, p=0,000), trigliserida (28,07±3,3 vs 34,14±5,7 vs 42,00±4,9 vs 17,34±2,7 mg/dL, p=0,000), peningkatan kadar IL-6 (60,29±3,1 vs 54,55±2,1 vs 50,76±4,1 vs 56,36±2,9 pg/mL, p=0,000), dan penurunan nilai indeks Lee (7,3% vs 3,6% vs 6,4% vs 5,2%, p=0,000). Penelitian ini menyimpulkan bahwa aktivitas fisik interval training tipe lambat lebih baik dalam memperlambat kenaikan berat badan dan menurunkan nilai indeks Lee akibat peningkatan penggunaan adiponektin dan IL-6.
Kata kunci: Adiponektin, IL-6, Indeks Lee, interval training, obesitas
Penulis: Endang Mulyana Zein, Vita Murniati T. Lubis, Ambrosius Purba
Kode Jurnal: jpkedokterandd170230

Artikel Terkait :