EFEK ASAP KEBAKARAN HUTAN TERHADAP GAMBARAN HISTOLOGIS SALURANPERNAPASAN
ABSTRACT: Kebakaran hutan
menjadi salah satu permasalahan yang memberi dampak terhadap berbagai jenis
sektor kehidupan salah satunya dampak bagi kesehatan. Indonesia memiliki enam
provinsi yang menjadi daerah bencana kebakaran hutan yaitu Riau, Jambi,
Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.
Hasil dari kebakaran hutan berupa asap yang banyak mengandung senyawa kimia dan
partikel berbahaya. World Health Organization (WHO) mengidentifikasi emisi
pembakaran biomassa salah satunya adalah particulate matter yang berdasarkan
ukurannya dibedakan menjadi tiga jenis yaitu coarse particle, fine particle,
dan ultrafine particle. Ultrafine particle merupakan salah satu sumber polusi
udara yang mempunyai toksisitas yang paling tinggi diantara sumber polusi udara
lainnya, dikarenakan memiliki ukuran yang sangat kecil (≤ 0,1μm) sehingga dapat
terinhalasi sampai ke alveolus. Ultrafine particle menyebabkan fungsi
mukosiliaris dan alveolar clearance terlampaui, sehingga ultrafine particle tersebut
tetap bertahan dalam alveolus dan menyebabkan terjadinya reaksi langsung dengan
sel epitel dan menyebabkan kerusakan sel pada alveolus. Dari beberapa
penelitian perubahan gambaran histologis pada paru-paru yang terpapar asap
kebakaran hutan adalah adanya edema, peradangan, emfisema, dan hiperplasia sel
goblet yang mengakibatkan peningkatan sekresi mukus. Penyebab dari perubahan
gambaran histologis tersebut antara lain adanya ultrafine particle dalam asap
kebakaran hutan yang memicu respon inflamasi dan menyebabkan edema, adanya
ketidakseimbangan antara protease dan anti protease yang menyebabkan emfisema,
dan yang terakhir adalah adanya mekanisme stres oksidatif yang memproduksi
8-isoprostane yang mengaktifkan faktor transkripsi Nf-KB. Simpulan, asap kebakaran
hutan memiliki efek terhadap gambaran histologis paru-paru.
Kata kunci: asap, gambaran
histologis, kebakaran hutan, ultrafine
Penulis: Anggraeni Janar
Wulan, Serafina Subagio
Kode Jurnal: jpkedokterandd160491
