DAMPAK PROTEINURIA PADA ANAK
ABSTRACT: Proteinuria adalah
adanya protein di dalam urin manusia dengan jumlah yang abnormal dengan
nilainya lebih dari normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam.Proteinuria pada
anak dapat terjadi proteinuria patologis dan proteinuria non patologis.Proteinuria
yang nonpatologis dibagi lagi menjadi proteinuria postural (ortostatik),
proteinuria karena olahraga, proteinuria karena demam. Biasanya proteinuria
yang non patologis adalah proteinuria yang melebihi 150 mg/24 jam. Proteinuria
yang patologis biasanya terjadi gangguan pada glomerulus atau
tubulus.Proteinuria patologis biasanya kadarnya dapat melebihi 200mg/hari yang
dilakukan beberapa pemeriksaan dengan waktu yang berbeda. Proteinuria tubulus,
proteinuria patologis ini jarang didapatkan protein dalam urin melebihi 1.000
mg/24 Jam dan jarang disertai edema. Proteinuria glomerulus. Proteinuria
patologis jenis ini dapat bervariasi jumlah proteinnya, mulai kurang dari 1.000
sampai lebih dari 30.000 mg/24 jam. Untuk menentukan apakah protein berada
dalam urin atau tidak biasanya dideteksi dengan uji dipstick, dan dilaporkan
sebagai negatif, sedikit sekali, 1+ (paling dekat ke 30 mg/dL), 2+ (paling
dekat ke 100 mg/dL), 3+ (paling dekat ke 300 mg/dL), dan 4+ (lebih besar dari
2.000 mg/dL). Dipstick terutama mendeteksi albuminuria.Sejumlah protein
ditemukan pada pemeriksaan urin rutin baik tanpa gejala ataupun dapat menjadi
gejala awal dan mungkin suatu bukti adanya penyakit ginjal yang
serius.Simpulan, didapatkan bahwa adanya dampak yang besar pada anak akibat
proteinuria, bisa terjadi karena adanya penyebab proteinuria yang patologis
maupun yang non patologis yang dapat mengganggu kelangsungan hidup anak.
Kata kunci: edema,
hiperlipidemia, hipoalbuminemia, proteinuria, dan sindrom nefrotik
Penulis: Agustyas
Tjiptaningrum, Bayu Arief Hartanto
Kode Jurnal: jpkedokterandd160501
