DAKRIOSISTITIS KRONIS POST ABSES SAKUS LAKRIMALIS DENGAN FISTULA SAKUS LAKRIMALIS
ABSTRACT: Dakriosistitis
merupakan peradangan dari sakus lakrimalis, kebanyakan disebabkan oleh
obstruksi duktus nasolakrimalis. Obstruksi pada duktus nasolakrimalis ini
menimbulkan penumpukan air mata, debris epitel, dan cairan mukus sakus
lakrimalis yang merupakan media pertumbuhan yang baik untuk pertumbuhan
bakteri. Penyakit ini dapat ditemukan pada anak-anak dan dewasa, tapi lebih
sering ditemukan pada orang dewasa berumur diatas 40 tahun. Perjalanan penyakit
dapat akut ataupun kronik. Penyebab pada orang dewasa biasanya adalah
Staphylococcus aureus atau kadang-kadang Streptococcus β-hemolyticus. Pada
dakriosititis kronik, organisme dominannya adalah Streptococcus pneumoniae.
Metode yang dilakukan pada jurnal ini adalah laporan kasus. Data primer didapat
dari anamnesis dan pemeriksaan pasien, data sekunder didapat dari rekam medis
pasien. Ny.R, usia 48 tahun mengeluh mata kiri berair dan keluar kotoran sejak
1 minggu yang lalu. Keluhan mata kiri berair sudah dirasa sejak 1 tahun yang
lalu, pada daerah kantung air mata bengkak, memerah dan nyeri. Hasil
pemeriksaan fisik terdapat fistula sakus lakrimal, epifora dan sekret pada sistem
kanalis lakrimalis. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah anel test
dengan hasil positif. Pasien didiagnosis dakriosistitis kronis pasca abses
lakrimalis dengan fistula sakus lakrimalis, diberikan edukasi tentang
penyakitnya, dan tindakan yang seharusnya dilakukan serta tatalaksana
medikamentosa berupa ciprofloxacin tablet 2 x 500mgper oral dan levofloxacin
tetes mata 6 x 2 tetes per hari pada mata kiri. Dakriosistitis kronis post
abses sakus lakrimalis serta fistula sakus lakrimalis memiliki prognosis buruk
pada penyakitnya. Penatalaksanaan yang tepat adalah tindakan definitif
pembedahan dacryocystorhinostomy (DCR).
Kata Kunci: dakriosistitis,
fistula,kronik, lakrimalis, sakus
Penulis: Narita Ekananda
Agesta Raswita, Rani Himayani
Kode Jurnal: jpkedokterandd170214
