BODY DYSMORPHIC DISORDER
ABSTRACT: Citra tubuh merupakan
hal yang penting bagi jutaan manusia, diketahui 93% wanita dan 87% pria peduli
terhadap penampilannya, namun dibalik obesesi yang berlebihan terhadap
penampilan dapat menyebabkan gangguan dismorfik tubuh atau Body Dysmorphic
Disorder (BDD). Body Dysmorphic Disorderadalah preokupasi mengenai kerusakan
atau kecacatan dalam penampilan fisik dan menyebabkan distress dan penurunan
fungsi sosial.Istilah BDD awalnya dikategorikan sebagai dysmorphophobiauntuk
menyebut perilaku tertentu yang menganggap suatu bagian tubuh tertentu pada
dirinya merupakan hal yang buruk.BDD cenderung berkembang saat memasuki usia
remaja sekitar 16-17 tahun, dengan onset rata-rata pada usia 15 tahun. BDD
mempengaruhi 2,4% dari populasi umum dan dilaporkan mempengaruhi sebanyak 7-15%
dari mereka yang menjalani operasi guna kepentingan kosmetik. Prevalensi BDD
tampaknya secara signifikan lebih tinggi di antara orang yang menerima
dermatologi perawatan setinggi 11,9% dalam suatu studi.Seseorang dengan BDD
meyakini bahwa tubuhnya tidak proporsional yang kemudian membawa mereka untuk
memandang diri mereka negatif, sehingga mereka mengalami rendah diri,
kecemasan, malu, dan kesedihan.BDD dapat timbul karena adanya banyak faktor
pendukung bukan terbentuk dari kerusakan tunggal, melainkan dari manifestasi
multipel faktor seperti biologis, psikologis, dan sosiokultural.
Kata Kunci: body dysmorphic
disorder, dysmorphophobia
Penulis: Dessy Nurlita, Rika
Lisiswanti
Kode Jurnal: jpkedokterandd160423