TOTAL HEMOSIT, GLUKOSA DAN SURVIVAL RATE UDANG MANTIS (HARPIOSQUILLA RAPHIDEA) PASCA TRANSPORTASI DENGAN DUA SISTEM YANG BERBEDA
ABSTRACT: Udang mantis
(Harpiosquilla raphidea) merupakan salah satu krustasea yang bernilai ekonomis
tinggi. Saat ditransportasi udang cenderung mengalami stres, oleh sebab itu
dibutuhkan teknologi transportasi untuk meminimalisir tingkat stres. Tujuan
dari penelitian ini untuk membandingkan efek stres pada udang mantis dari dua
metode transportasi yang berbeda yaitu, transportasi sistem kering dan
transportasi basah. Respon stress yang diamati adalah jumlah total hemosit
(THC), konsentrasi glukosa dan kelangsungan hidup. Sampel diambil pada waktu 0,
1, 3, 6, 12, 24, 72, 168 dan 336 jam pasca transportasi. Data dianalisis dengan
Uji-T. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah THC lebih tinggi pada
sistem kering dibanding sistem basah terutama pada jam ke-72. Konsentrasi
glukosa dengan sistem basah lebih tinggi dari sistem kering pada jam ke-0 dan
jam ke-24. Tingkat kelangsungan hidup lebih tinggi pada sistem kering dari pada
sistem basah. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa transportasi sistem kering
lebih baik karena menghasilkan respon stress yang lebih rendah dan waktu pulih yang
lebih cepat.
KEYWORDS: Mantis, THC,
glukosa, stres, transportasi
Penulis: M. Yusuf Arifin, Eddy
Supriyono, Widanarni
Kode Jurnal: jpperikanandd140554