PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI RUMPUT LAUT Kappaphycus alvarezii DENGAN APLIKASI METODE VERTIKULTUR DI KABUPATEN BUTON TENGAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Abstract: Permintaan ekspor rumput laut yang terus meningkat memerlukan dukungan kegiatan pengembangan untuk memacu produksi. Dewasa ini, Pembudidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii umumnya masih mengaplikasikan metode long line (pemanfaatan permukaan perairan), sehingga belum memanfaatkan semua kolom perairan secara optimal untuk optimalisasi produksi rumput laut. Penerapan metode baru pembudidayaan K. alvarezii “vertikultur” diharapkan menjadi salah satu alternatif pengembangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan dan produksi K. alvarezii yang dibudidayakan secara vertikultur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret–Juni 2015 di perairan Desa Doda Bahari, Kabupaten Buton Tengah. Konstruksi budidaya menggunakan rakit apung ukuran 10x10 m2 yang memuat 36 jaring vertikultur ukuran 5x2 m2/jaring. Bibit rumput laut dengan bobot awal 50 g diikat pada jaring vertikultur dengan jarak antar simpul yaitu 20 cm. Selain menggunakan metode vertikultur, budidaya rumput laut juga dilakukan dengan metode long line dengan luas lahan dan jarak tanam antar rumpun bibit yang sama sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pertumbuhan harian K. alvarezii yang dibudidayakan dengan metode vertikultur yaitu 4,38% dan long line yaitu 6,97%. Produksi K. alvarezii dengan metode vertikultur yaitu 1.900 kg/siklus/10x10 m2 sedangkan produksi K. alvarezii dengan metode longline yaitu 202 kg/siklus/10x10 m2, maka peningkatan produksi dengan metode vertikultur sebanyak 470,30% per satuan luas lahan dibandingkan metode long line. Dengan demikian metode vertikultur sangat perspekstif untuk peningkatan produksi rumput laut di Indonesia.
Keywords: Kappaphycus alvarezii; metode vertikultur; pertumbuhan; produksi
Penulis: Petrus Rani Pong Masak, Nelly Hidayanti Sarira
Kode Jurnal: jpperikanandd160305

Artikel Terkait :