Pengaruh Anomali Iklim (Enso Dan Iod) Terhadap Sebaran Ikan Pedang (Xiphias Gladius) Di Samudera Hindia Bagian Timur
Abstract: Anomali iklim seperti
ENSO dan Dipole Mode mempengaruhi dinamika massa air di bagian timur Samudera
Hindia serta berdampak terhadap pola sebaran dan hasil tangkapan ikan. Ikan
pedang yang tertangkap di bagian timur Samudera Hindia merupakan hasil tangkap
sampingan (by catch) rawai tuna. Meskipun mempunyai nilai ekonomis yang tinggi,
penelitian mengenai keterkaitan faktor lingkungan dengan hasil tangkapan dan
sebaran ikan pedang, masih belum banyak dilakukan. Tulisan ini membahas
pengaruh anomali iklim (ENSO dan Dipole Mode) terhadap sebaran hasil tangkapan
dan sebaran spasial-temporal ikan pedang di bagian timur Samudera Hindia. Data
paremeter lingkungan yang digunakan berupa sebaran suhu permukaan laut (SPL)
atau Sea Surface Temperature(SST) dan klorfil-a permukaan (SSC=Sea Surface
Chlorophyll) hasil pengukuran sensor Satelit Aqua MODIS (Moderate Resolution
Imaging Spectroradiometer) L-2 dengan format bulanan. Data ikan pedang
merupakan data kombinasi hasil pendaratan di Pelabuhan Benoa 2002–2014 dan data
pemantauan ilmiah Loka Penelitian Perikanan Tuna 2005–2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
ada anomali iklim yang mempengaruhi hasil tangkapan per upaya (Catch per Unit
Effort/CPUE) dan diduga juga mempengaruhi recruitment ikan pedang. Nilai CPUE
tahunan tertinggi (0,16 ikan/100 pancing) terjadi pada event El-Nino moderate
(2009) dimana terjadi peningkatan produktivitas primer, sebaliknya CPUE tahunan
terendah (0,08 ikan/100 pancing) pada event IOD negatif moderate (2005) yang
dampaknya sama dengan La-Nina, yakni penurunan produktivitas primer. Indikasi
ini diperkuat dengan hasil pengamatan bulanan dimana nilai CPUE tertinggi pada
Juni (periode berlangsungnya upwelling di selatan Jawa), sebaliknya pada bulan
Desember CPUE rendah (ketika kesuburan perairan menurun). Dominansi hasil
tangkapan ikan muda periode 2007-2011, diduga merupakan generasi baru
recruitment dari keberhasilan pemijahan sebelumnya, saat terjadi event
consecutive IOD positif (tiga tahun berturut-turut: 2006-2007-2008)
meningkatkan produktivitas primer secara signifikan akibat intensitas upwelling
yang tinggi.
Keywords: Anomali Iklim, ENSO,
Dipole Mode, CPUE, distribusi spasial dan temporal ikan pedang
Penulis: Bram Setyadji,
Khairul Amri
Kode Jurnal: jpperikanandd170317