KAPASITAS JARINGAN SOSIAL DAN KEBIJAKAN REVITALISASI PELABUHAN PERIKANAN DI PULAU TERDEPAN (PELAJARAN DARI REVITALISASI PANGKALAN PENDARATAN IKAN LUGU, DI KABUPATEN SIMEULUE)

ABSTRACT: Pembangunan ekonomi pulau terdepan melalui Program Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (PSKPT) sedang giat dilakukan. Di Kabupaten Simeulue, program PSKPT merupakan program andalan. Dengan program PSKPT ini, infrastruktur perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Lugu di renovasi, harapannya bisnis Lapangan Usaha  Perikanan di Kabupaten Simeulue dapat berkontribusi  pada PDRB Kabupaten Simeulue lebih dari 11,5 %. Oleh sebab itu, revitalisasi PPI Lugu  merupakan salah satu target dari PSKPT Simeulue. Sejak September 2015 infrastruktur di PPI Lugu di renovasi dan  dilengkapi dengan Pabrik Es, Air Blast Frezer, pertokoan dan perkantoran agar akselerasi perekonomian Simeulue terjadi. Namun, akselerasi itu, belum terwujud, karena pemahaman tentang jaringan sosial, pertukaran sosial dalam bisnis perikanan di Simeulue kurang dicermati. Pengamatan tentang hal ini telah dilakukan sejak Januari 2015, dan kajian mendalam tentang  PPI Lugu dilakukan pada bulan April 2016. Kajian ini dilakukan untuk melengkapi data aspek sosial ekonomi dan bisnis perikanan di Kabupaten Simeulue. Hasil penelitian ini dapat dijadikan pelajaran, dalam memfungsikan beberapa pelabuhan perikanan di pulau terdepan. Tulisan ini merekomendasikan, operasional  PPI Lugu, dilakukan dalam dua tahap: jangka pendek dengan memberi konsesi pada perusahaan / pengusaha yang memiliki modal dan jaringan pasar yang luas untuk mengelola Cold Storage dan ABF atau Pabrik Es.   Dalam jangka panjang, setelah konsesi berjalan, pada tahun ketiga operasional PPI Lugu diimplementasikan dengan struktur kelembagaan pelabuhan perikanan yang berlaku.
KEYWORDS: Pangkalan Pendaratan Ikan; Nelayan; jaringan sosial; transaksi sosial; Simeulue Penulis: Armen Zulham
Kode Jurnal: jpperikanandd160230

Artikel Terkait :