FAKTOR UTAMA PRODUKSI BUDIDAYA KJA IKAN MAS DI WADUK IR. H. DJUANDA-JATILUHUR DAN CIRATA-JAWA BARAT
Abstract: Suatu kajian lapang
tentang korelasi antara kepadatan biomas, jumlah pakan, lama pemeliharaan serta
lokasi KJA terhadap produktivitas budidaya ikan mas telah dilakukan dengan
menggunakan Keramba Jaring Apung (KJA) pembudidaya ikan mas di waduk Ir.
H.Djuanda-Jatiluhur dan Cirata pada tahun 2013. Satu unit KJA yang digunakan
mempunyai dimensi ukuran 7x7x3,5 m. Kepadatan biomassa benih ikan ukuran 10-12
gram per ekor yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 60 kg, 70 kg, 80 kg, 90
kg dan 100 kg per unit. Pemberian pakan dilakukan dengan penyesuaian terhadap
kondisi cuaca dan nafsu makan benih ikan mas di lapangan. Ikan dipelihara
hingga mencapai ukuran konsumsi berkisar antara 200-400 gram per ekor.
Parameter yang diamati adalah jumlah panen yang dihasilkan serta rasio konversi
pakan. Hasil analisa statistik dengan menggunakan uji Korelasi menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang nyata antara kepadatan dan pakan yang diberikan
dengan tingkat produksi dengan nilai R-Pearson berturut-turut 0,529 dan 0,908,
serta antara waktu dan lokasi terhadap nilai konversi pakan (FCR) dengan nilai
R=0,403 dan 0,541. Analisa regresi menunjukkan bahwa produksi di waduk
Jatiluhur dipengaruhi secara nyata oleh jumlah pakan yang diberikan (nilai
adjusted R2 = 0,619), namun faktor produksi yang diamati tidak memberikan
penyaruh yang nyata pada nilai FCR. Sedangkan untuk budidaya di waduk Cirata,
padat tebar dan pakan yang diberikan memberikan penyaruh yang nyata terhadap
produksi (adjusted R2 = 0,688 dan 0,871) dan nilai FCR (adjusted R2 = 0,473 dan
0,178). Adapun model persamaannya adalah Produksi = 250,2 + 0,559 Pakan
(Jatiluhur) dan Produksi = -153,1 + 0,619 Pakan (Cirata).
Keywords: faktor produksi;
budidaya ikan mas; Jatiluhur; Cirata
Penulis: Estu Nugroho,
Kusdiarti
Kode Jurnal: jpperikanandd160243