EVALUASI TINGKAT KELAYAKAN KUALITAS AIR DAN PENCEMARAN PADA TAMBAK POLIKULTUR BERDASARKAN KEPADATAN PLANKTON DI DESA PELANGWOT KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN
Abstrak: Kegiatan budidaya
ikan Bandeng (Chanos chanos) dan Udang Vannamei (Lithopenaeus vannamei) sistem
polikultur di wilayah Kabupaten Lamongan, Propinsi Jawa Timur khususnya daerah
tambak sudah lama diterapkan oleh pembudidaya ikan sebagai upaya untuk
meningkatkan hasil produksi perikanan budidaya sekaligus meningkatkan
pendapatan masyarakat. Kegiatan budidaya sistem polikultur juga tidak luput
dari permasalahan mulai dari menurunnya kualitas air hingga kematian ikan.
Kualitas air merupakan salah satu faktor yang menjadi keberhasilan usaha
budidaya ikan. Data dan informasi mengenai kondisi kualitas air dan tingkat
pencemaran di tambak dapat diketahui dengan melakukan evaluasi kualitas air dan
perhitungan indeks saprobik berdasarkan kepadatan dan komunitas plankton
sehingga dapat diketahui tingkat kesesuaian kualitas air dan pencemaran air
ditambak pada kondisi sekarang. Tujuan penelitian adalah mengetahui tingkat
kesesuaian kualitas air dan pencemaran berdasarkan kepadatan dan komunitas
plankton. Jenis penelitian adalah kuantitatif dengan metode yang digunakan
adalah metode deskriptif. Berdasarkan nilai kelimpahan pada stasiun 1, 2, dan 3
maka perairan di tambak polikultur pada kategori eutropik, karena > 15.000
Ind/L. Nilai indeks keanekaragaman berada pada kisaran 0.125-0,049 artinya
menunjukkan keanekaragaman kecil dan
kestabilan rendah. Sedangkan rata-rata nilai indek dominansi berkisar
0,013-0,019, mendekati angka 0, sehingga dapat disimpulkan tidak ada plankton
yang mendominasi perairan. Pada pengukuran parameter kualitas air di semua
stasiun , suhu berada pada kisaran 28,6-29,7 0C, DO berada pada nilai
kisaran 4,1-5,6 mg/L, pH berkisar 8,4-9,5 dalam kondisi tinggi, sehingga dapat
mengakibatkan pertumbuhan terganggu. Salinitas berkisar 1,9-5,0 aman untuk
perairan tawar dan kecerahan cenderung pekat berkisar 17,5-20 cm. Nilai indeks
saprobik di tambak polikultur menunjukkan bahwa perairan tersebut tergolong
tercemar sangat ringan berada di Stasiun II dengan nilai 1,63 hingga agak
tinggi (α- Mesosaprobik) pada Stasiun III, yaitu -0,73.
Keywords: Polikultur,
plankton, kualitas air
Penulis: Agung Pamuji Rahayu,
Muntalim
Kode Jurnal: jpperikanandd170002
