ADAPTASI PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGELOLAAN
Abstract: Usaha
perikanan akan mengalami fluktuasi terkait dengan dinamika faktor alam,
sedangkan nelayan mempunyai kemampuan yang lentur dan adaptif dalam
kelangsungan usahanya. Tujuan utama makalah ini adalah membahas tentang
kemampuan adaptasi perikanan purse seine untuk bertahan dari usaha perikanan
tangkap. Pemetaan rekaman data sistem pemantauan kapal (VMS) purse seine
pelagis kecil tahun 2012 dilakukan berdasarkan kriteria kecepatan kapal nol
adalah waktu melakukan aktifitas penangkapan. Daerah penangkapan perikanan
pukat cincin pada saat ini telah menyebar semakin luas, tidak terbatas di
wilayah teritorial dan perairan nusantara, tetapi sudah sampai ke wilayah
Samudera (ZEEI). Jumlah hari laut pada perikanan cantrang kurang dari sebulan
memperoleh rata – rata pendapatan nelayan ABK hampir dua kali lipat dari pada
ABK pukat cincin yang beroperasi lebih dari sebulan. Rotasi penggunaan alat
tangkap di Laut Jawa adalah suatu kondisi yang muncul ke permukaan sebagai
sinyal pergeseran populasi ikan dari karakteristik sumber daya yang
multi-spesies. Fenomena hasil tangkapan yang tidak tercatat dan dilaporkan
menyebabkan pendugaan stok ikan dengan akurat yang rendah akan menimbulkan
ketidakpastian dalam penyusunan rekomendasi. Tersedianya sistem pemantauan
kapal perlu didukung oleh kegiatan validasi hasil tangkapan yang didaratkan,
untuk itu sangat perlu meningkatkan keterlibatkan enumerator dan observer di
atas kapal serta penguatan sistem log-book yang sedang berjalan.
Keywords: Adaptasi, perikanan,
pukat cincin, Laut Jawa, implikasi, pengelolaan
Penulis: Suherman Banon
Atmaja, Duto Nugroho, Suryanto
Kode Jurnal: jpperikanandd140301