UPAYA TATA KELOLA UNIT PEMBENIHAN RAKYAT (UPR) IKAN PATIN UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI BENIH: SUATU STUDI KASUS DI KABUPATEN BOGOR
ABSTRAK: Kerugian yang
ditimbulkan oleh penyakit akibat infeksi bakteri UPR ikan patin mengakibatkan
menurunnya produksi benih, akibat tingginya tingkat kematian pada tingkat larva
hingga umur 14 hari. Kematian benih mumnya disebabkan oleh penyakit bakterial,
sebagai akibat tidak menerapkan prinsip biosecurity. Pada sistem pemeliharaan
larva di UPR masih sangat sederhana, segingga kematian akibat penyakit bisa
mencapai 95%-100%. Kerugian ini dapat dicegah jika UPR dapat menerapkan
biosecurity atau paling tidak menggunakan desinfeksi pada media pemeliharaan
larva. Akan sangat baik jika di UPR telah menerapkan perlakuan vaksinasi kepada
induk untuk memperoleh kekebalan bawaan (maternal immunity). Di Kabupaten Bogor
UPR dikelompokkan ke dalam tiga kelas berdasarkan kapasitas produksinya: 1,
skala kecil yaitu UPR dengan produksi < 500.000 ekor benih/siklus; 2, skala
menengah dengan produksi > 1 juta ekor benih/siklus; 3, skala besar dengan
produksi > 5 juta ekor benih/siklus. Dalam proses produksi benih UPR
tersebut dibagi ke dalam dua tipe, yakni tipe terintegrasi dan tipe kluster.
Model UPR tersebut dapat digunakan untuk model pembinaan dan peningkatan
produksi, terutama dalam hal mengatasi perkembangan penyakit melalui program
biosekuriti rangka peningkatan produksi benih ikan patin di UPR.
KATA KUNCI: UPR ikan patin, kluster,
terintegrasi, tata kelola
Penulis: Wartono Hadie
Kode Jurnal: jpperikanandd110356