Uji Aktivitas Antijamur pada Minyak Nilam Hasil Destilasi dan Fraksinasi Terhadap Jamur C. albicans dan T. mentagrophytes
Abstrak: Senyawa patchouli
alcohol (PA) pada minyak nilam diduga memiliki fungsi sebagai agen antijamur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraksinasi pada aktivitas
antijamur miyak nilam. Minyak nilam yang diujikan: minyak nilam tanpa
fraksinasi (100; Kadar PA: 35,28%), minyak nilam fraksi 2 (F2; Kadar PA:
25,62%), minyak nilam fraksi 7 (F7; Kadar PA: 34,86%), dan minyak nilam fraksi
8 (F8; Kadar PA: 54,59%). Minyak nilam ini diujikan pada Candida albicans dan
Trichophyton mentagrophytes. Penelitian eksperimental ini dilakukan dengan
metode difusi agar yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil kemudian dianalisis
dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dan diuji lanjut dengan Uji Dunnet dan
Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan keempat jenis minyak nilam memiliki
aktivitas antijamur terhadap kedua jenis jamur. Pada jamur C. albicans, DDH
(diameter daya hambat) terluas pada ukuran 9,24 mm (F8) dan DDH terkecil
senilai 5,89 mm (F2). Pada jamur T. mentagrophytes, DDH terluasnya adalah 7,70
mm (F8). DDH terkecilnya senilai 6,18 mm (F2). Dari hasil dapat dilihat bahwa
fraksinasi minyak memengaruhi aktivitas antijamur, dimana ukuran DDH yang
dihasilkan berbanding lurus dengan kadar patchouli alcohol dari minyak
tersebut. Sehingga, minyak nilam dengan aktivitas antijamur terbaik adalah
minyak nilam dengan kadar PA tertinggi, yaitu minyak nilam fraksi 8.
Penulis: Prisilia Ratna
Setyaningrum, Sarifah Nurjanah, Asri Widyasanti, Sudaryanto Zain
Kode Jurnal: jppertaniandd170453